Bab 78 Kamu Seperti Ini Membuatku Merasa Jijik   1/    
已经是第一章了
Bab 78 Kamu Seperti Ini Membuatku Merasa Jijik
Bab 88 Kamu Seperti Ini Membuatku Merasa Jijik Di sisi lain, Ferlina tidak pergi jauh dan sudah terkejar oleh Jasper, dengan paksa memasukkannya ke dalam mobil, dia juga kembali ke tempat kemudi. Menginjak gas, mobil pun melaju jauh. Ferlina pun merasa pusing, langsung bangkit dan duduk, dengan dingin meneriaki pria yang ada di sisinya. "Jasper, apa yang kamu lakukan, beberapa tahun tidak bertemu, sekarang kamu sudah berubah menjadi penculik yang memeras orang yah." "Penculik dan pemerasan terlalu rendahan, aku lebih bersedia menjadi---pemerkosa wanita." Jasper sengaja menarik nada akhirnya, membuat Ferlina mendengar dengan jelas. "Dasar kurang ajar, Jasper kamu tidak tahu malu yah, keluargamu sudah dibuat malu olehmu, apakah kamu tahu?" Ferlina hampir saja meledak. 8 tahun tidak bertemu kemampuan pria ini tidak meningkat, malah semakin tidak tahu malu. Jasper tersenyum, dengan tenang berkata, "Tidak tahu, tapi kalau wanita sendiri juga tidak bisa didapatkan kembali, aku tidak akan ada muka untuk bertemu dengan nenek moyangku lagi." "Jasper, siapa wanitamu, katakan dengan jelas." Wajah Ferlina memerah, sepasang alis menggerut, bahkan ingin menelan pria ini. "Ikan kecil, aku lebih berharap di atas ranjang kamu juga bisa begitu bersemangat melototiku." Jasper dengan tatapan yang serius melihat wanita yang marah ini. "Aku rasa bajingan sepertimu sedang kegatelan yah, siapa yang menyuruhmu asal berkata." Kepala Ferlina sudah menggeluarkan asap, juga tidak memperdulikan Jasper sedang mengendarai mobil dan langsung melontarkan pukulannya. Tapi tidak kena, Jasper menghindar, hanya saja sekujur tubuhnya memiring, dengan ekspresi yang tetap tenang, "Ikan kecil, emosimu masih seperti dulu." Begitu meledak sampai membuatnya sulit menahan. Mobil pun miring sejenak, hampir saja membuat Ferlina keluar dari tempat duduknya, dia juga tidak berani mengambil nyawanya untuk di permainkan, dengan tegang memegang pegangan. Mulutnya masih tidak melemah, "Jasper dasar brengsek, aku tidak mengali kubur moyangmu, kenapa kamu melakukan ini padaku." Jasper melihat wajah Ferlina yang menjadi pucat, tatapannya terlihat tidak tega, kecepatan mobil juga menjadi lebih pelan, "Baiklah baiklah, kamu tida menggali kubur moyangku, aku yang menggali kubur moyang mu bisakan?" "Jas??per??aku mau turun." 1 detik pun dia tidak bisa berada di sisi pria ini lagi, cepat atau lambat dia akan meledak karena pria ini. "Jangan gegabah, sebentar lagi kita akan sampai di rumah." Jasper dengan sabar menenangkannya. Ferlina dengan sombong berkata, "Singkir, lebih baik kamu mengantarku pulang, kalau tidak jangan salahkan aku tidak sungkan, apakah kamu masih ingin mencoba rasa dipukul olehku." Jasper sangat menyukai diirnya yang marah dan bersemangat seperti ini, apalagi tatapan sombongnya, Ferlina tidak tahu betapa menggodanya ekspresinya itu. Dengan penuh makna berkata, "Aku memang sangat merindukan waktu itu, ikan kecilku." Ferlina terdiam sejenak, mendesah, sepasang tangan dirangkap di depan dada, memalingkan wajah dan tidak menghiraukan pria di sisinya. Hanya dia sendiri yang tahu sepasang tangan yang dia sembunyikan di bawah ketiak betapa ketat, begitu ketat sampai basah dan tidak ingin melepaskannya. Sudah 8 tahun, selama 8 tahun sudah berlalu. Masa muda seorang wanita mana mungkin bisa disia-siakan selama 8 tahun, dari umur 10 tahun mengenalnya, sampai sekarang sudah 18 tahun berlalu. Ferlina dari awal sudh bukan anak kecil yang tidak tahu apapun lagi, dan bukan orang yang hanya akan mengikutinya itu. Dan bukan ikan kecil yang akan menunggunya kembali lagi. Disaat Jasper pergi tanpa mengatakan apapun, siapapun tidak bisa mengatur Ferlina. Tidak tahu setelah berapa lama berlalu, mobil pun berhenti didepan sebuah villa. Jasper duluan turun dari mobil, barusan berjalan sampai di depan pintu, langkah kakinya pun berhenti, dia lupa kalau wanita keras kepala itu bukan lah gadis kecil yang akan terus menempel pada dirinya. Aih, siapa yang menyuruh kalau ini adalah akibat dari perbuatannya sendiri. Jasper membalikkan badan dan membantunya membuka pintu berkata, "Sudah sampai, tidak mau masuk duduk dulu." "Tidak tertarik." Ferlina menyilangkan kakinya, menaikkan lehernya dengan tinggi. "Patuhlah, turun dulu, bukankah kamu ingin tahu kenapa aku kenal dengan Yose kan, turunlah aku akan memberitahukannya padamu." Jasper melempar umpan. FErlina pun mendengus lagi, jujur saja kalau bukan karena Darlene, dia pasti tidak ingin bersama dengan Jasper meski hanya 1 menit saja. "Kenapa, masih tidak mau pergi, kalau tidak mau aku pergi dulu." "Ayo ayo." Jasper pun tersenyum pahit, mengangkat kaki dan berjalan di depan. Sekarang tidak peduli siapapun pasti lebih penting darinya dihatinya kan, walaupun tahu Ferlina ingin turun karena masalah Darlene. Tapi dia tetap merasa sangat tidak senang. Tapi yang penting Ferlina bersedia turun saja. Ferlina sambil berjalan sambil melihat posisi rumah ini, tidak menduga, beberapa tahun tidak bertemu, Jasper menjadi begitu kaya, berada di dekat kota juga bisa membeli vila lantai 3 yang begitu tenang. Benar-benar keluarga kaya, Jasper adalah orang yang bergantung pada keluarga. Dia tidak mungkin mengakui kalau dirinya kagum padanya. "Sudah sampai, masuklah." Jasper membuka pintu, menyampingkan badan membiarkan Ferlina masuk duluan. Ferlina melihatnya sejenak, berkata, "Cih, apa yang kamu lakukan." Jasper tersenyum dan tidak mejawab. Ferlina menyindirnya, dan tetap melangkahkan kaki masuk ke dalam, 2 anjing yang besar dan kecil mengelilingi kakinya dengan senang mengonggong. Ini adalah rasa yang sudah tidak dia miliki dalam waktu yang lama, sekujur tubuhnya membeku dan tidak bergerak. Ditelinganya kembali terdengar 2 suara. "Jas, Jas, kalau nanti aku ada uang, aku akan membeli rumah yang besar, kita berdua tinggal bersama." Suara Wanita tedengar begitu senang. "En, kamu ingin design seperti apa." Pria dengan memanjakan bertanya. "Um??aku pikirkan dulu, aku sudah tahu, aku ingin memelihara 2 ekor anjing, satu memiliki bulu emas yang lembut, dan satu lagi adalah kaki pendek seksi, benar-benar, aku juga ingin jendela besar." Suara wanita begitu berharap pada masa depan. "En, terus." Pria dengan sabar lanjut bertanya. "Dan, dan, aku ingin sofa yang sangat lembut, kalau bisa ada ranjang gantung, dinding harus berwarna putih, dan ada gantungan rusa yang besar, sederhana saja, yang paling penting harus ada Jas dan aku, yah." "En, apapun yang ikan kecilku katakan tetap baik." He, itu adalah sebuah gambaran yang begitu harmonis. Sayangnya, setiap hari setelah dia pergi, Ferlina selalu mengalami mimpi buruk setiap malam, dengan begitu menyedihkan dan tidak bisa keluar dari rasa sakit itu. "Ikan kecil, jangan menangis lagi, maaf." Suara pria tetap begitu stabil dan menarik. Tapi Ferlina tidak memiliki suasana hati mendengarnya lagi, Ferlina dengan wajah tanpa ekspresi mendorong pria yang memeluk dirinya, sepasang mata yang sama sekali tidak ada perasaan menatapnya ke dalam mata Jasper. Dengan dingin berkata, "Jasper, aku sudah mengatakan padamu kalau aku bukan lagi Ferlinda yang berumur 18 tahun, tolong kamu sudah begitu tua jangan melakukan hal yang begitu kekanak-kanakan lagi yah." Ferlina tidak mundur dan mendekat, menggunakan nada yang kejam berkata, "Kamu yang seperti ini hanya membuatku semakin jijik." 
已经是最新一章了
加载中