Bab 87 Bos Adalah Panggilan
Bab 77 Bos Adalah Panggilan
"Jam kerja kalian adalah jam 8.30, tapi aku sarankan kamu datang lebih cepat, karena pengacara Yose akan duduk di kantor tepat pukul 8.30, jadi kamu harus lebih cepat 5 menit untuk membuat kopi dan menaruh di mejanya, sebelum pulang kerja kamu harus membereskan ruangan pengacara Yose dulu barusan boleh pulang."
Yammi lanjut berkata, "Pengacara Yose sangat suka bersih, jadi saat kamu membereskan harus sangat teliti, bagian jendela dan meja sebaikanya jangan ketinggalan."
Darlene mengira menjadi asisten sangat mudah, tidak menduga ada begitu banyak hal, dia pun mengeluarkan buku dan mencatatnya.
Saat mendengar Yammi mengatakan Yose suka bersih, dia pun mencibirkan bibir, bukankah hanya suka bersih.
"Biasanya pengacara Yose tidak begitu memerlukanmu, setelah melakukan itu kamu bisa pergi membantu sekretaris Hary, dan ada 20 peraturan kantor, ingat dihapal, kalian pulang kerja jam 5.30, biasanya tidak akan lembut, siang hari istirahat dari jam 11 sampai jam 1."
"Baik, aku sudah selesai mengatakannya, apakah masih ada yang tidak kamu mengerti."
Darlene melihat catatannya yang sudah penuh pun menggelengkan kepala, "Tidak ada lagi, kak Yammi."
Dia kagum dengan kak Yammi yang bisa mengatakan semuanya tanpa henti, nafasnya benar-benar tidak tertandingi.
"En, nanti kamu langsung pergi melapor ke sekretaris Hary saja, seragam kerja saat istirhat nanti pergi ke bagian logistik untuk mengukur badan, beberapa hari ini kamu berpakaian seperti ini saja." Setelah selesai berkata, Darlene pun mengikutinya pergi mengambil barang keperluan sehari-hari.
Darlene melihat semua catatan itu, untuk mengerti semua ini memerlukan sedikit waktu.
Setelah mengambil barang dari bagian personalia, Darlene pun membawa kotak dan pergi ke kantor sekretaris Hary, tidak sulit ditemukan, berada di samping kantor Yose.
Hary sangat sibuk, didepannya tiba-tiba terdengar suara yang lembut, "Halo, apakah kamu adalah sekretaris Hary?"
"Kamu adalah asisten baru yah?" Hary melihat wanita dihadapannya dan menganggukkan kepala, sedikit terkejut.
Kenapa bagian personalia tidak mengabarinya terlebih dahulu kalau ada seorang wanita cantik yang datang bekerja, kalau dari awal tahu adalah gadis yang begitu cantik, bagaimanapun dia harus berdandan dulu.
"En, halo sekretaris Hary, namaku Darlene, kedepannya mohon bantuanmu." Darlene dengan tulus dan sopan menyodorkan tangan.
Hary melihat tangan bersih dan kurus yang disodorkan kehadapannya, jari yang terlihat pink, hatinya pun berdebar kencang.
Ibu, putramu yang berusia 29 tahun akhirnya jatuh cinta pada pandangan pertama, harus mendoakannya untuk mendapatkannya sebelum sekelompok rubah kelaparan itu menyadarinya.
"Halo, halo, tidak perlu memanggil dengan begitu sungkan, panggil saja aku kak Hary."
Hary ingin menyodorkan tangan menyalami tangan Darlene, duluan menghapus tangannya, lalu menyodorkan tangan menyalaminya.
"Baik, kak Hary juga bisa memanggilku Darlene saja, dengan begitu akan lebih mudah." Darlene tidak sungkan.
"En en, Darlene, aku bawa kamu pergi ke ruanganmu dulu, ada perlu apa bisa langsung katakan pada kak Hary saja." Saat Darlene memanggilnya kak Hary, sangat manis dan langsung menyentuh hati Hary.
Pemikiran tadi hanyalah pemikiran Hary sendiri, Darlene hanya biasa saja.
"Merepotkan kak Hary yah." Darlene merasa pria yang bernama Hary ini lumayan baik, kedepannya suasana kerja seharusnya tidak akan terlalu buruk.
"Tidak merepotkan." Hary dengan malu menggaruk kepala, membawa Darlene berjalan ke dalam.
"Kak Hary, bukankah di depan adalah kantor pengacara Yose." Mata Darlene bersinar, tidak, kantornya bahkan begitu dekat dengan kantor Yose.
"Iya, kamu jangan takut, pengacara kami biasanya tidak akan selalu berada di dalam kantor, mejanya ada di sebelah sana." Hary menunjuk ke arah meja yang kosong.
"Kak Hary, apakah asisten selalu duduk di tempat ini?" Darlene melihat meja yang sama sekali tidak tertutup itu, dalam hati sangat tidak bersedia, kalau Yose datang setiap hari, bukannya harus melewati tempatnya.
Bahkan mejanya tidak ada pembatas, merasa seperti seorang gadis pelayan....
"Tidak juga, awalnya tempatmu tidak di sini, dibagian sana, tapi disini lebih tenang, pergi kesana mungkin akan lebih sulit terbiasa." Hary berkata dengan sangat halus.
Tapi Darlene juga mengerti, asisten sekretaris sebenarnya adalah orang yang membantu sekertaris, dengan kata yang lebih kasar, orang yang posisinya lebih tinggi juga boleh memerintahnya menuang air, fotokopi dan memesan makan.
Tapi dia lebih bersedia sibuk diluar dan tidak ingin menghadapi Yose.
"Kak Hary, aku barusan datang ke perusahaan, aku ikuti aturan perusahaan duduk di luar saja."
"Tidak apa-apa, kamu duduk di sini juga tidak akan ada orang yang mengatakan apa-apa." Hary mengira Darlene juga mendengar kalau bosnya sangat mengerikan, jadi menenangkan.
"Kak Hary, terima kasih atas niat baikmu, aku duduk di luar saja."
Hary yang melihat Darlene bersikeras, dia pun dengan menyayangkan mendesah, "Baiklah, kalau begitu aku suruh orang pindahkan mejamu keluar saja."
"Merepotkan kak Hary yah." Darlene menganggukkan kepala berterima kasih.
Hary keluar mencari 2 orang kemari, menyuruh mereka memindahkan tempat duduk itu ke tempat duduk asisten semula, dan menambahkan penutup untuk Darlene, dengan begitu lebih terlihat terbatas dari orang.
"Sekeretaris Hary kenapa kamu tiba-tiba ada waktu datang melihat keluar." Ada orang yang melihat ke sisi Hary dan bergosip, mendekat dan bertanya.
"Karyawan baru, aku hanya membantunya." Hary dengan tenang menjelaskan.
"Karyawan baru? Kenapa aku tidak tahu, bagian personali tidak mengabarkan." Pria lain juga ikut mendekat.
Hary tahu tidak bisa menutupinya, memanggil Darlene yang berdiri tidak jauh di sana, dengan tidak bersedia memperkenalkan, "Ini adalah Darlene, asisten sekretaris bau."
Dia sengaja menekankan kata ??Sekretaris??, memperingati mereka kalau Darlene adalah asistennya.
2 pria itu langsung melihat Darlene, mana mungkin ada suasana hati mendengarnya, semua orang mendekati di hadapan Darlene.
Dengan antusias memperkenalkan diri, "Halo Darlene, aku adalah Edward, kedepannya panggil aku Ed saja, kamu tenang saja aku pasti akan menjagamu."
"Pergilah Ed, halo Darlene, namaku Gading Marten, kedepannya panggil aku Gading saja."
Darlene dengan canggung melihat 2 pria di depannya, tersenyum sopan menjawab, "Kalian, sangat senang bertemu dengan kalian, aku adalah asisten kak Hary, Darlene."
Hary yang mendengar perkenalan Darlene pun menganggukkan kepala, mendorong mereka berdua, berdiri di samping Darlene dan tersenyum berkata, "Pengacara Edward tidak ada kerjaan yah? Sekarang bos masih duduk di dalam loh."
Begitu mendengar kata bos, 2 orang yang tadinya masih bersantai langsung menghilang.
Hary yang melihat tatapan heran Darlene pun berinsiatif menjelaskan, "Bos adalah panggilan kami untuk pengacara Yose."
Panggilan...
Darlene memikirkan gambaran Yose yang dingin dipanggil bos, sangat menarik.
"Sekretaris Hary, meja kerja sudah beres."
"En aku tahu, kalian pergi sibuk dulu." Hary melambaikan tangan menyuruh mereka pergi.
"Darlene kamu kenali kantor dulu, iang nanti aku akan mengajarimu beberap hal yang harus dilakukan." Hary yang mengungkit Yose pun teringat ada hal yang dia perintah masih belum selesai dilakukan, juga tidak berani bersantai lagi.
"En, sudah merepotkan kak Hary." Darlene menunggu setelah Haru pergi pun mulai membereskan barang.