Bab 89 Kalung Alroji   1/    
已经是第一章了
Bab 89 Kalung Alroji
Bab 79 Kalung Alroji Ferlina sepertinya masih belum selesai mengatakannya, menepuk bahunya bertanya, "Apakah kamu sudah mengatakan pada si keji itu kalau kamu bekerja di tempat Yose?" Terhadap teman baik semalam, panggilannya langsung menjadi ??Si keji??, Darlene sudah mengoreksinya beberapa kali, tapi tetap tidak ada hasil, jadi hanya bisa dengan tidak berdaya menjawabnya, "Tidak, aku bermaksud untuk mengatakan padanya nanti." "Kamu kira dirimu adalah murid SD yah, masuk ke toilet harus mengatakan permisi dulu." Ferlina mengambil sumpit dan mengambil nasi yang ada di dalam mangkuk, sesuai dengan maksudnya, langsung mengakhiri hubungan mereka saja. "Makan dulu saja." Darlene tidak ingin meneruskan pembahasan ini lagi, dia harus mengatakan hal ini pada Jane. Ferlina dengan tidak peduli menggoyangkan bahu, melihat makanan yang begitu banyak, dia lebih baik menyuruh paman kantin itu mengurangi porsinya. Darlene juga tidak bisa makan begitu banyak, jadi setelah mereka kenyang, makanan masih seperti awal berada di sana. "Sepertinya sangat mubajir yah...." "Ayo pergi, lain kali jangan begitu mubajir lagi." Ferlina barusan datang bekerja, tidak boleh begitu seenaknya pergi ke lantai atas, mereka berdua pun berpisah. Darlene kembali ke kantor, melihat ada begitu banyak orang berbaring di meja atau bersandar di kursi beristirahat, dan ada beberapa yang tidak tidur pun dengan tenang membaca buku, melihat laptop. Darlene mengambil ponsel dan berjalan ke tempat yang tenang untuk menelepon. Setelah telepon terhubung selama 10 detik, barusan diangkat, "Halo, Darlene kamu cari aku yah." "En, Jane apa yang sedang kamu lakukan." Tidak tahu apa yang dikatakan Yose pada Jane semalam, sampai sekarang Jane juga tidak menanyakan padanya apa yang dikatakan Yose padanya semalam, tapi begitu juga bagus, agar dia tidak perlu menggunakan begitu banyak kebohongan untuk menutupi kebohongan ini. "Berbaring di sofa sambil maskeran, Darlene kenapa kamu ada waktu meneleponku." Jane sedang maskeran, saat bicara pun sangat berhati-hati, takut wajahnya berubah bentuk. Darlene berhenti sejenak berkata, "Ada satu hal yang ingin aku katakan padamu." "Darlene, kamu mau bicara karena masalah kemarin kan, kamu tidak perlu mempermasalahkannya, aku sudah tidak marah." Jane dengan loyal berkata. Apakah masalah semalam benar-benar adalah salahnya? Tidak tahu mengapa, mendengar cara bicara Jane, Darlene merasa tidak nyaman. "Jane aku bukan ingin mengatakan masalah semalam." "Jadi apa yang ingin kamu katakan." Jane dengan heran bertanya. Akhirnya sudah akan mengatakannya yah, Darlene tanpa sadar mengepalkan tangan dengan erat, berusaha membuat suaranya terdengar tenang, "Aku pergi bekerja di kantor tuan Yose." "En? Darlene bukankah kamu bilang akan pergi bekerja di kantor kak Richard, kenapa pergi ke tempat Yose." Mendengar ada hubungannya dengan Yose, Jane yang awalnya malas-malasan pun menjadi tidak tenang. Ada apa dengan Darlene, dia bukanlah orang yang bisa berubah dengan begitu mudah. "Karena Lina bekerja di majalan Matahari Pagi, jadi aku ingin lebih dekat dengannya, jadi menyetujuinya." Ini adalah jawaban yang sudah dibahas Darlene dengan Ferlina, menggunakan teman baiknya sebagai penahan. "Ternyata begitu yah." Jane yang tegang pun merasa lega, walupun dia juga tidak tahu kenapa saat dirinya mendengar Darlene bekerja di tempat Yose merasa begitu tegang. Tapi Darlene di kantor, bukankah itu berarti dia memiliki banyak alasan untuk pergi mencari Yose. Pemandang indah di dalam otak Jane, diikuti dengan suara yang tidak sabar, "Darlene, demi merayakan kamu sudah menemukan pekerjaan, malam ini aku pergi mencarimu yah." "Jane..." Tidak menunggu Darlene selesai berkata, orang di balik telepon untuk menutupnya. Darlene dengan tidak berdaya menyimpan ponselnya, sudahlah, kalau Jane mau datang yang datang saja, lagian cepat atau lambat mereka juga akan bertemu di sini. Waktu istirahat siang dengan cepat berlalu, Hary juga membawa Darlene pergi memperkenalkan diri dengan orang di kantor. Darlene juga sudah mulai sibuk. Biasanya dia sibuk membantu fotokopi berkas, membantu ini itu, membereskan daftar, tampilan file hal-hal kecil seperti ini. Tapi tidak perlu melihat wajah Yose, betapa lelah Darlene juga bisa menerima. Waktu sibuk selalu lewat dengan cepat, Darlene melihat ponselnya, sudah hampir waktu pulang kerja, dia ingin kak Yammi mengatakan padanya kalau sebelum pulang kerja dia harus membereskan ruangan Yose. Seharian ini Yose sama sekali tidak kelihatan, seharusnya tidak datang ke kantor, kalau dia pergi sekarangan seharusnya tidak masalah kan. Demi berjaga-jaga, Darlene pun menanyakannya dulu pada Hary, "Kak Hary, apakah pengacara Yose ada di dalam?" "Pagi tadi sudah pergi, Darlene kamu mau pergi membereskan kantor yah?" Hary teringat pekerjaan asisten seharusnya juga bertanggung jawab dalam hal ini. "En iya, aku boleh masuk kan." Mendengar jawaban ini, Darlene pun tersenyum. Hary dengan bercanda berkata, "Darlene, kenapa aku merasa kamu sangat takut dengan bos, jangan-jangan kalian sudah kenal yah." "Tidak, mana mungkin, hanya saja siang tadi saat makan aku dengan banyak rekan yang membahas kalau pengacara Yose sangat serius." hati Darlene pun tersendak, pura-pura berkata dengan tenang. "Benar juga, gadis biasanya kalau melihat bos kami memang akan takut." Tapi lebih banyak yang terpesona, tidak tahu bagaimana reaksi Darlene setelah melihat bosnya, semoga tidak seperti wanita lain. "Darlene sudah hampir pulang kerja, kamu bereskan dengan mudah saja, biasanya ruangan bos kami sangat bersih." "En, aku mengerti." Asalkan Yose tidak ada, dia sangat tenang. Sayangnya hari ini Jane mungkin akan datang dengan percuma, karena Hary bilang Yose tidak ada, jadi Darlene juga tidak mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam, walaupun kedua kalinya datang ke kantornya, dalam hati pun tetap merasa tegang. Dia pun mengatakan pada dirinya sendiri, Yose tidak ada di sini, apa yang sedang kamu takutkan. Setelah menenangkan diri, punggung Darlene pun menegak, kepalanya tidak menunduk lagi, dengan santai berjalan masuk ke dalam. "Kelihatannya kamu menyesuaikan diri dengan baik." Sebuah suara yang dingin terdengar di ruangan yang tenang. Darlene langsung terkejut, begitu melihat, pria yang tidak seharusnya muncul tiba-tiba muncul, sedang tersenyum melihatnya. "Kamu, kenapa kamu ada di sini." Setelah bertanya, Darlene hampir mengigit putus lidahnya sendiri, dia benar-benar omong kosong. Yose adalah bos kantor pengacara ini, dia ingin ada dimana juga bisa. Darlene mengubah ucapannya, "Bukankah kak Hary mengatakan kamu tidak ada di kantor." Hary benar-benar semakin berani, tatapan Yose mengelap, "Biasanya aku tidak ada, tapi belakangan ini aku akan ada di sini." Darlene pun balik bertanya, "Kenapa." Yose dengan tatapan yang tidak tertebak melihat kemata Darlene, dengan nada berat berkata, "Tentu karena kerjaan." Berhenti sejenak, dengan penuh makna melihatnya, "Kalau tidak kamu kira karena apa?" 
已经是最新一章了
加载中