Bab 90 Membersihkan Kantor   1/    
已经是第一章了
Bab 90 Membersihkan Kantor
Bab 60 Membersihkan Kantor Darlene melihat tatapan Yose, hampir mengira alasan dari jawabannya adalah dirinya. Memikirkan kesimpulan yang bodoh ini, Darlene bahkan ingin menampar dirinya, tangan yang disembunyikan di dalam baju pun menggepal dengan erat, jangan menjadi gugup karena pria keki dihadapanmu ini. "Pengacara Yose, jika anda masih ada di kantor, nanti aku baru datang lagi." "Tidak perlu, kamu teruskan pekerjaanmu saja." Yose menarik tatapannya pada Darlene, terlihat profesional. Darlene mencibirkan bibir dengan tidak rela mulai membersihkan kantor, seperti yang dikatakan Hary, ruangan Yose sangat bersih, membuat orang heran. Kaca di depan sofa begitu bersih dan tidak berdebu sampai bisa bersinar, sebenarnya tidak ada yang perlu dia bersihkan, membenarkan posisi asbak, mengganti air bunga segar dengan air bersih. Bunga segar? Jari Darlene bergetar sejenak. Dia tidak ingat kalau terakhir kali saat dia datang ke sini ada bunga segar, dan juga mengeluarkan aroma bunga tulip putih import. Orang yang menyukai bunga seperti ini dan begitu sentimental, didalam orang yang dia kenal hanya ada 1, itu adalah teman baiknya, Jane. Darlene melihat bunga segar yang ada di tangannya, tatapannya terlihat sedih dan kacau, Jane seharusnya setiap hari akan membawa bunga segar kemari dan membantunya menggantinya kan. Bunga ini benar-benar sangat cantik, Jane benar-benar sangat tulus pada Yose, begitu tulus sampai membuat dirinya merasa tidak pantas. Walaupun Yose sedang sibuk dengan pekerjaannya, ujung matanya tetap memperhatikan gerakan Darlene, melihat dia menatap bunga tulip di meja begitu lama, dia pun berkata, "Kamu suka bunga tulip?" "Dia sangat cantik." Darlene menjawab, dia sebenarnya sama sekali tidak suka bunga tulip, dan juga tidak suka bunga mawar, dia lebih suka bunga baby’s breath yang sederhana. Nada Yose seperti cuaca hari ini yang begitu santai, "Kalau suka bawa pulang saja." Darlene pun terdiam karena ucapannya, "Bukankah ini adalah pemberian orang lain untukmu?" Dengan seenaknya memberikan pada orang lain, bukankah sangat menyakiti orang. Atau menurut Yose tidak ada perbedaan penting dan tidak, dan dia sama sekali tidak menganggapnya. Terhadapnya mungkin hanyalah seikat bunga, terhadap seorang wanita mengartikan rasa cintanya yang tulus. Hanya seikat bunga saja, kenapa wajah Darlene terlihat begitu terluka, Yose menggerutkan dahi, "Emangnya kenapa." "Aku tidak suka, kamu simpan saja." Nada Darlene tiba-tiba menjadi dingin, kembali meneruskan pekerjaannya. Wajah Yose pun menjadi serius, tidak berkata lagi. Seketika suasana menjadi sangat tertekan. Darlene sengaja berada lebih lama di sofa, tapi pria yang duduk di kursi kulit masih tidak ada maksud untuk pergi. Darlene melihat jam di dinding, 10 menit lagi sudah akan pulang kerja, hari ini dia sudah berjanji pada Derik akan pergi menjemputnya pulang sekolah. Darlene dengan serba salah melihat mejanya yang rapi, bagaimana kalau besok pada dia lebih cepat datang membersihkannya saja? Pintu ruangan kembali dibuka, "Darlene, apakah kamu sudah selesai membersihkan, apakah perlu aku membantumu..." Setelah Hary melihat orang yang duduk di meja kerja, tanpa sadar menelan ludah, dengan canggung berkata, "Pengacara Yose, kenapa anda masih ada di sini." "Sejak kapan sekretarisku mulai begitu santai." ucapan Yose, hampir membuat Hary berlutut, dulu dia juga tidak jarang memiliki ??waktu santai?? kenapa tidak pernah melihat bos begitu peduli, dia selalu merasa dirinya seperti menabrak mulut pistol. "Aku, aku segera keluar kerja." Hary juga tidak bisa memperdulikan Darlene lagi, langsung menutup pintu dan keluar. Darlene membuka mulut dan akhirnya menutup mulut lagi, dengan wajah tidak berekspresi memegang sebuah kain kering, mendekati pria yang dingin. Dia harus tenang, menganggap Yose sebagai pajangan, benar, adalah sebuah pajangan. Darlene dengan teliti mengelap sudut meja sampai bersih, tempat di depan Yose tidak bisa dihindari. Mengigit gigi, dia juga mengikuti Yose dengan profesional berkata, "Tolong pengacara Yose geser sebentar." Yose memandangnya, mendorong kursi putar dan memberikan tempat di tengah. Darlene tidak menduga bisa begitu mudah, dia mengira paling tidak akan dikerjai lagi, cepat-cepat mengambil kain dan sembarangan mengelap dan ingin melarikan diri. Pria dibelakang yang tidak bisa dia abaikan, dengan suara yang dingin dan tenang berkata, "Ingat karpet keybord juga harus di hapus." "Baik, pengacara Yose." Darlene mengigit gigi, dia melihat keybord dan mouse dihadapannya, sangat bersih, sama sekali tidak perlu di lap lagi. Tapi demi mengatasi pria aneh yang sangat suka bersih ini, dia pun dengan pasrah mengelapnya. Beberapa kali Darlene pun merasa bagian tertentu tubuhnya mengenai bagian pinggang pria, ekspresinya yang tenang sudah tidak bisa menahan lagi, bukankah sudah menyuruhnya geser, kenapa hanya memberikannya tempat yang begitu sempit, hanya cukup untuknya berdiri. Yose duduk di belakang, melihat bagian pantat yang bergoyang di depannya begitu menggoda, tatapannya pun menggelap. "Pengacara Yose, aku sudah selesai membersihkannya." Darlene tidak pernah merasakan waktu begitu sulit dilewati, begitu memalingkan tubuh dengan tidak sadar menyentuh bibir pria yang hangat dan lembut. Sejak kapan dia berdiri, kenapa dirinya tidak tahu!! Darlene pun menghindar, menyodorkan tangan sambil menunjuknya, lalu menunjuk bibirnya, tidak tahu harus mengatakan apa. "Yose, kamu, aku, kamu, kenapa kamu tidak mengatakan dulu." Tatapan Yose menggelap, nadanya dengan tenang berkata, "Apakah aku perlu melaporkan padamu apa yang akan aku lakukan?" Darlene melihat Yose dengan wajah dirugikan, begitu marah sampai tangannya bergetar, orang ini benar-benar tidak tahu malu, orang yang dirugikann adalah dirinya. Jangan membuat ekspresi seperti di sakiti saja yah. Pintu ruangan tiba-tiba dibuka, orang yang datang melihat 2 orang sedang saling memandang, suasana juga sangat aneh. Terdiam sejenak dan berpura-pura tidak mengerti bertanya, "Darlene, Yose, apa yang sedang kalian lakukan di sini." Mendengar suara Jane, Darlene pun menjadi serius, untungnya dia membelakangi Jane, jadi wajahnya yang kacau hanya Yose yang melihatnya. Dia segera membalikkan tubuh, seperti tidak ada yang terjadi berkata, "Jane kamu sudah lupa yah, sekarang aku adalah asisten pengacara Yose, setelah membersihkan ruangan aku akan keluar." "Oh, pantesan barusan aku pergi mencarimu dan tidak melihatmu." Tatapan Jane terlihat curiga. "Itu, aku tidak menganggu kalian lagi, aku pergi dulu." Darlene membawa baskom berisi air dan bersiap-siap keluar. Jane melihat Yose yang tidak berekspresi pun dengan berbaik hati bertanya, "Darlene, apakah kamu ingin makan bersama dengan kami, aku rasa Yose tidak akan keberatan kan." "Jane tidak perlu, hari ini aku sudah janjian dengan Lina, kalian berdua pergi makan saja." Langkah kaki Darlene tidak berhenti dan berjalan keluar, terus berjalan hingga ke toilet, lalu merasa lega. Lain kali dia harus menjaga jarak dengan Yose, tidak setiap kali bisa begitu beruntung dan tidak ketahuan. 
已经是最新一章了
加载中