Bab 96 Begitu Marah Sampai Matanya Memerah
Bab 66 Begitu Marah Sampai Matanya Memerah
"Dasar, ada apa, begitu banyak orang." Ferlina satu tangan memegang milk tea, satu tangan mengambil air putih yang diinginkan Darlene, mencari mereka, tiba-tiba melihat ada sekelompok orang berkumpul di sana, dia pun masuk ke dalam.
Hingga dia melihat dengan jelas wanita yang dipukul sampai penuh luka dan sesak di lantai adalah Darlene, setelah itu air putih pun langsung diremas sampai berubah bentuk olehnya.
Mata Ferlina menjadi merah, dengan wajah yang menggerikan, bibir yang seksi pun menjadi segaris, melangkah dengan cepat menghampiri wanita yang terus menendang dan memukulnya.
Dia dengan lembut memanggil, "Jane....."
Jane secara reflesk memalingkan kepala, "Siapa?"
Melihat segelas milktea yang dilemparkan ke arahnya, dari kepala sampai ke kaki, air terjatuh di samping kakinya, tubuhnya juga dipenuhi dengan aroma milktea.
Diikuti dengan suara jeritan, "Ah??Ferlina dasar keji, berani-beraninya menyiramku dengan milktea."
Orang-orang dengan terkejut melihat hal yang tiba-tiba terjadi dini, siapa wanita berambut merah itu, sepertinya auranya sangat kuat.
Ferlina sama sekali tidak melihat Jane, langsung memapang Darlene untuk berdiri, bersandar di samping telinganya berkata, "Darlene, kamu benar-benar tidak berguna."
Darlene dengan lemah bersandar pada Ferlina, tersenyum, Lina akhirnya tetap menemukannya.
"Saat seperti ini kamu masih bisa tersenyum, benar-benar membuat orang marah." Ferlina berkata dan merasa sedih.
Darlene kamu benar-benar bodoh.
"Ferlina apa maksudmu, kamu bahkan membantu Darlene si keji ini, apakah kalian berdua." Jane merasa dirinya sangat dipermalukan, dia benar-benar sangat marah.
Ferlina melihat Jane yang sudah hampir berasap, dengan dingin berkata, "Kamu seharusnya bersyukur yang aku ambil adalah milktea, kalau tidak aku akan membuatmu merasakan rasa asam sulfat."
Kalau bukan karena Darlene yang terus menariknya, dia tidak akan hanya menyirami milktea padanya saja, kalau dari awal tahu, dia seharusnya membeli segelas minum panas, langsung membuat sikeji ini cacat saja.
Jane meneriaki mereka, "Ferlina kenapa kamu melakukan ini padaku, apakah dari awal kamu sudah tahu kalau Darlene si keji ini menggoda Yose, iyakan."
"Jane, bagaimanapun kamu adalah orang yang tekenal, memanggil orang sikeji di tempat yang begitu ramai, apa bedanya kamu dengan wanita yang tidak memakai logika, aku akhirnya mengerti pengajaran kelurgamu." Ferlina adalah orang yang suka menggunakan hal kecil untuk menyakiti musuhnya.
Karena Ferlina dengan baik hati ??memperingati?? orang di sekitar sepertinya sudah mulai sadar apa latar belakang wanita dihadapan mereka ini.
"Keluarga Jane, bukankah adalah putri dari Jerome, walikota kota ini..."
"Tidak, bukankah diberita mengatakan putri Jerome adalah wanita yang berpendidikan dan baik hati, kenapa orang yang di depan mereka sepertinya adalah wanita yang kejam."
"Tapi sepertinya sangat mirip."
Mery yang dari tadi menonton di samping pun melihat orang yang membantu Darlene adalah Ferlina, dengan latar belakangnya pasti tidak bisa melakukan apapun, dia pun takut dan masuk ke dalam kumpulan orang dan tidak berani muncul.
Jane yang mendengar orang-orang mengatainya, buru-buru berteriak berkaat, "Ferlina kamu jangan asal berkata, sekarang Darlene yang merebut pacar teman baiknya, orang yang menjadi orang ketiga dan tidak tahu malu adalah dirinya."
Suara gosip itu juga ikut berhenti, benar juga, sekarang wanita yang bernama Darlenelah yang menjadi orang ketiga, wanita mana pun juga tidak akan tenang saja.
Ferlina tertawa dingin, reaksi wanita ini tidak lambat, sayangnya orang yang dia hadapi adalah Ferlina, "Jane kamu jangan asal memfitnah orang, ok?"
"Fitnah apaan, Darlene sendiri sudah mengakuinya." Darlene sudah mengakuinya, dia Ferlina bisa membantah apa lagi.
"Sikeji, dengarkan baik-baik." Ferlina juga malas memanggil namanya yang jijik itu, langsung berkata, "Dulu kamu sendiri yang meminta putus dengan si brengsek Yose itu dan pergi keluar negri, dan juga tidak membiarkan Yose memulai kehidupan cintanya yang baru, apakah kamu tidak tahu malu."
"Bagaimanapun mereka juga sama-sama masih single, aturan mana yang mengatakan mereka tidak boleh bersama? Kenapa, apakah kalian sudah bersama atau sudah menikah, masih berani-beraninya mengatakan orang lain adalah orang ketiga, aku lihat kamulah orang ketiganya."
"Kamu asal berkata, aku dan Yose hanya bertengkar, tidak berpisah." Tatapan Jane bersinar, dengan berani berkata, "Dan Yose adalah pacarku, sebagai teman baikku, apakah dia boleh seenaknya meniduri mantan pacarku?"
Ferlina tertawa, dengan tidak senang berkata, "Hehe, kamu juga tahu adalah mantan pacar, kalau kalian sudah berpisah kenapa masih mengurusi urusan orang lain, apakah mantan pacarmu harus single terus, aku benar-benar kasihan pada Yose."
"Kamu, kamu, Ferlina kamu adalah pembantu hal ini, sekarang aku sudah kembali bersama dengan Yose, apa yang dilakukan Darlene." Jane pun tersendak, lagi-lagi Ferlina, kenapa wanita ini selalu ada dimana-mana.
Awalnya suasana sudah memihak padanya.
"Tolong, apakah kamu bisa mengurus pacarmu sendiri untuk tidak menganggu temanku? Masih menjadi pacar Yose, aku rasa kamu tidak tahu apapun kan." Ferlina dengan dingin melihat Jane.
Jane pun terdiam dan tidak bisa membantah, dan tidak ingin dengan mudah membiarkan mereka, tatapannya langsung melihat ke arah lain.
"Darlene bicaralah, kamu membiarkan orang lain membantumu, apakah kamu merasa bersalah, dulu bukankah kamu berjanji padaku, kalau kamu merebut pacarku, kamu akan disambar petir."
"Sekarang kenapa kamu tidak mati disambar petir."
Ferlina merasa Darlene yang bersandar padanya menjadi tegang, seluruh tubuhnya juga ikut marah, ternyata dia memang tidak seharusnya mendengarkan Darlene dan mengasihani wanita ini.
"Yang seharusnya disambar petir adalah orang tuamu, kalau bukan karena perbuatan orang tuamu, kamu kira apakah Yose hanya akan berada pada posisi sekarang ini."
"Apa? Ferlina apa yang kamu katakan." Jane secara refleks mengangkat kepala melihat Ferlina yang marah dan menundur selangkah.
Apa yang sedang dikatakan wanita ini, apa hubungan perkembangan Yose dengan orang tuanya.
Darlene sepertinya sudah tahu apa yang ingin dikatakan Ferlina, dengan lemah berkata, "Lina, jangan katakan lagi."
"Darlene kamu jangan menahanku, wanita ini yang meminta dipermalukan." Ferlina dengan marah mendekati Jane dan suaranya sangat mengerikan.
"3 tahun lalu kalau bukan ayahmu merasa keluarga Yose terlalu miskin, dan merusak bisnisnya, 3 tahun lalu kantor pengacara Yose sudah terbentuk."
"Kalau bukan karena ayahmu, dengan kemampuan Yose, tidak hanya keberhasilan seperti ini, dan disaat Yose mengalami kesulitan itu, Darlene lah yang menemaninya, dan kamu masih sedang hidup dengan tenang di luar negri."
"Tidak, tidak mungkin, kamu asal berkata, ini adalah karanganmu." Jane pun seperti tersetrum, tidak percaya ini adalah kenyataan, bukankah ayah dan ibunya sangat kagum pada Yose, kenapa bisa melakukan hal seperti ini.
Pasti palsu, pasti Ferlina yang sengaja mengatakan ini untuk membantu Darlene dan membohonginya.
Dia tidak percaya, tidak percaya.