Bab 100 Menghampiri Rumahnya
Bab >00 Menghampiri Rumahnya
"Ikan kecil, tidak menduga kamu akan meneleponku." Jasper tidak menduga wanita yang terus menghindarinya tiba-tiba meneleponnya, suaranya pun terdengar senang.
"Jangan omong kosong, apakah Yose si brengsek itu ada di sana." Ferlina menelepon Jasper karena ingin mencari Yose.
Dia pikir jika Jasper dan Yose adalah teman, dia pasti tahu keberadaan Yose.
Jasper memang tahu, dan...
Dia melihat pria dingin yang duduk di hadapannya, tersenyum dan bertanya pada wanita yang terlihat marah dibalik telepon, "Ikan kecil, apakah aku boleh bertanya apa salahnya padamu?"
"Tidak." Ferlina langsung menolak, terdiam sejenak, dengan nada mengerikan, "Yose sekarang ada di sampingmu."
"Ikan kecilku benar-benar pintar." Jasper sama sekali tidak merasa bersalah karena mengkhianati teman baiknya, bahkan memiliki perasaan ingin menonton adegan seru.
Orang kini mengatakan teman baik bagaikan tangan dan kaki, wanita bagaikan baju, siapa yang memakai bajuku, aku akan memutuskan tangan dan kakinya, jadi wanita sendiri lebih penting.
Dia pikir Yose juga akan beranggapan seperti ini.
"Cepat katakan padaku kalian ada dimana." Ferlina terlihat tidak bisa menahan rasa marahnya.
Jasper dengan tidak peduli menggoyangkan bahu dan mengatakan keberadaannya.
Setelah itu telepon pun di tutup, kelihatannya benar-benar sangat buru-buru.
Tatapan Jasper terlihat tertarik, Yose bukannya tidak melihat, hanya saja tidak mempermasalahkannya, lanjut melihat berkas yang ada di tangannya, berkata, "Sudah selesai bicara, kalau sudah selesai kita lanjut bicarakan masalah penting."
Kedua tangan Jasper menahan di samping sofa, dengan ekspresi malas dan tidak buru-buru membicarakan masalah itu, tapi ada maksud lain bertanya, "Yose, apakah kamu tidak tertarik apa yang aku katakan padanya."
"Tidak tertarik." Yose sama sekali tidak mengangkat kepala dan menjawab.
"Sayang sekali, kali ini ikan kecil sepertinya bukan datang mencariku, tapi mencarimu." Jasper merasa sebagai teman baik dia seharusnya ??berbaik hati?? memperingatinya apa yang mungkin akan terjadi seterusnya.
"Mendengar nada bicaranya, seharusnya ada maksud buruk, mungkin kamu sudah melakukan sesuatu yang membuatnya marah."
Yose dengan tenang membalik berkas di tangannya, dengan suara dingin berkata, "Tenang saja, aku sama sekali tidak satu selera denganmu."
"Yose, apa maksudmu, kamu sedang mengatakan seleraku buruk yah, kenapa kamu tidak mengatakan kalau wanitamu dan wanitaku tumbuh dengan memakai gaun yang sama."
Jasper terlihat sedang membayangkan, "Aku dan anak itu sudah kenal selama 10 tahun, kamu tidak tahu dulu Darlene seperti apa."
Yose akhirnya bereaksi, dia perlahan menutup berkas, menatapnya, menyuruhnya untuk lanjut berkata.
Masih mengatakan tidak peduli, kalau dia mengungkitnya lagi, hal penting tidak perlu dikatakan lagi, Jasper pun terlihat mengerti, "Seperti sebuah boneka yang pendiam, saat itu aku dan ikan kecil mengira Darlene bisu, tidak menduga wanita benar-benar mudah berubah, semakin lama semakin cantik."
Hidung Yose yang mancung pun mendengus.
"Aku beritahukan padamu, Darlene terlihat patuh, sebenarnya adalah orang yang sangat sensitif, ditambah orang tuanya tidak ada di sisinya, dia hidup dengan neneknya, adalah seorang anak yang ditinggali." Jasper berkaat.
"Aku juga tahu orang tua Darlene mengatakan pada orang luar kalau mereka pergi bekerja diluar kota, sebenarnya pergi melahirkan anak, sampai sekarang juga belum kembali, hanya kadang-kadang berbaik hati menelepon kembali saja."
Setelah Yose mendengar Darlene sudah ditinggal saat kecil, tatapannya pun terlihat menggelap, saat mengangkat kepala matanya sangat cerah, "Sejak kapan kamu mulai menjadi begitu suka bergosip."
Artinya, sejak kapan Jasper menjadi seperti ibu-ibu yang begitu suka asal berkata.
"Yose kamu benar-benar sangat tidak seru, setelah selesai mendengar langsung membuangku." Jasper pun tidak senang, siapa yang tadinya mendengar dengan begitu seru, kenapa langsung berubah dalam sekejap.
Kalau bukan karena dari awal sudah tahu sifatnya, sangat jarang ada orang yang bisa menahannya.
"Yose aku akhirnya mengerti kenapa temanmu begitu sedikit."
Yose melihatnya sejenak, nadanya dengan santai berkata, "Apakah aku perlu berteman?"
"Sudah, sudah, anggap aku takut denganmu saja, apakah pengacara selalu begitu sulit sepertimu, benar-benar orang yang tidak bisa diajak ngobrol." Jasper dengan tidak berdaya melambaikan tangan.
Yose pun mengangkat alis kembali menarik tatapannya.
"Tidak tahu apakah ikan kecil sudah datang atau belum." 1 hari tidak bertemu seperti sudah begitu lama, dia sudah begitu lama tidak melihatnya, bahkan sudah rindu.
Jasper barusan selesai berkata, pintu langsung ditendang oleh seseorang, Ferlina dengan tatapan tajam melihat mereka dan segera menetapkan tujuannya.
Melangkah dan langsung menghampiri Yose, dengan marah menunjuk pria yang masih dengan tenang duduk di hadapannya, menjerit, "Yose kamu benar-benar brengsek, masih berani duduk dengan tenang di sini."
Jasper dengan jelas melihat tatapan Yose yang dingin, langsung berdiri dari sofa, menarik Ferlina yang ngamuk, dengan menenangkan berkata, "Ikan kecilku, ada apa katakan baik-baik, tidak perlu begitu marah."
Ferlina langsung menghempaskan tangan Jasper, dengan galak menatap Yose, "Jasper di sini tidak ada urusanmu, singkirlah, hari ini aku akan membalas dendam untuk Darlene."
Mengungkit nama Darlene, pria yang awalnya tenang pun menatapnya, tatapannya yang terlihat dingin seperti membeku, "Ada apa dengan Darlene."
"Hehe, Yose sekarang kamu baru tahu khawatir padanya." Ferlina melihat Yose yang marah pun sepertinya merasakan kepuasan membalas dendam.
Sekarang baru marah, apa yang dia lakukan selama ini.
"Ferlina, aku tanyakan terakhir kalinya padamu, ada apa dengan Darlene." Tubuh Yose yang tinggi pun bangkit dari kursi, bagaikan gunung yang menekan diatas kepala Ferlina.
Ferlina secara refleks menelan ludah, lalu teringat teman baiknya yang berbaring di rumah, berkata, "Jangan katakan padaku kalau kamu tidak tahu, wanitamu sendiri saja kamu tidak bisa mengurusinya, lain kali aku akan membantumu mengurusinya."
Jasper melihat tangan teman baiknya terus mengepal dengan semakin erat, tahu kalau dia sudah akan mengamuk, buru-buru berkata, "Lina, siapa yang menyakiti Darlene, katakan padaku, aku akan membantumu memberikan pelajaran pada orang itu."
"Siapa lagi kalau bukan Jane, karena merasa Darlene merebut Yose, dia memukul Darlene sampai seluruh tubuhnya terluka, wajahnya bengkak seperti bola, sibodoh itu masih tidak mau pergi ke rumah sakit, menyuruhku besok membantunya pergi minta izin, kamu bilang lucu tidak."
Ferlina berkata dan air matanya pun mengalir, dasar orang tidak normal itu.
Setelah mendengar itu, wajah Jasper terlihat buruk, tapi dia tahu masalah ini bukanlah hal yang bisa dia ikut campuri, ada orang yang lebih marah darinya.