Bab 114 Dijebak   1/    
已经是第一章了
Bab 114 Dijebak
Bab >14 Dijebak Darlene menaruh barang yang dia beli di meja, membiarkan orang lain datang mengambilnya sendiri. Saat bersiap-siap menarik Yanti pergi, tidak tahu siapa yang menyodorkan kaki, Darlene pun terjatuh, seluruh tubuhnya jatuh ke meja. ??Plak pluk plak?? terdengar suara, kopi jus semuanya terkena di tubuh dan rambutnya, sandwich dan makanan lain juga berserakan di lantai. Semua orang pun terkejut karena hal ini, ada orang yang dekat khawatir akan mengenai mereka, buru-buru mundur kebelakang. "Darlene kamu tidak apa-apa kan." Setelah Yanti sadar, dia buru-buru memapang Darlene berdiri, dengan marah melihat ke arah Aurelia menjerit, "Aurelia, apa maksudmu." Aurelia menghembus kukunya yang tidak berdebu, berpura-pura tidak mengerti bertanya, "Yanti aku tidak mengerti apa yang kamu katakan." "Aurelia kamu jangan pura-pura bodoh lagi, aku sudah melihatnya, kamu yang sengaja menjatuhkan Darlene." Wanita ini benar-benar tidak tahu malu. Emangnya kenapa kalau dia yang melakukannya, ada siapa yang bisa membuktikan, Aurelia dengan memperingati berkata, "Yanti, bicara harus ada bukti, kamu juga mempelajari hukum, kamu tidak mungkin tidak mengerti apa akibat dari memfitnah orang kan." "Aurelia kamu benar-benar keterlaluan." Yanti sangat marah, posisi Aurelia berdiri bertepatan menutupi cctv, dan adalah tempat yang begitu rendah, biasanya tidak akan kelihatan apapun, tapi dia sangat marah. "Yanti, aku tidak apa-apa, kamu tidak perlu marah karenanya, tidak pantas." Darlene yang sudah sadar pun dengan wajah tenang menghapus kopi dan roti yang ada di wajahnya, dengan dingin melihat Aurelia. Dia tidak mempermasalahkannya, tapi itu tidak berarti dia tidak emosi. "Darlene apa maksud tatapanmu ini." Aurelia pun terkejut karena tatapan Darlene, setelah itu teringat kalau Darlene sama sekali tidak ada bukti, dengan mempermainkannya berkata, "Kalau kamu juga merasa aku yang melakukannya, kamu bisa melapor polisi, liat dari cctv, aku terserah saja." "Aurelia, aku adalah orang yang tidak akan mengganggu orang yang tidak menggangguku, kenapa kamu harus memaksaku." Darlene dengan menyayangkan melihat jus yang ada di tangannya, kelihatannya hari ini tidak bisa minum lagi. "Darlene aku tidak ingin melakukan apapun padamu, kamu terjatuh hanyalah sebuah kecelakaan." sepasang tangan Aurelia berada di depan dada, dengan baju yang berkelas berkata, "Mungkin kamu yang tidak puas padaku, jadi berpura-pura terjatuh dan sengaja menjatuhkan semua makanan kami." "Aurelia, kamu gila yah? Apakah kamu akan menyakiti dirimu sendiri hanya demi tidak ingin membiarkan orang lain makan, membuat dirimu begitu hancur?" ingin membalikkan semuanya pada orang lain juga bukan begitu caranya kan, Yanti benar-benar marah sampai hampir ketawa. Orang disamping yang awalnya sedikit percaya, mendengar ucapan Yanti dan memikirkannya pun merasa Darlene seharusnya tidak begitu bodoh, membuat dirinya sendiri begitu hancur dan membuat kesalahan pada semua orang. "Huh, siapa yang tahu kan, bukankah ada orang yang hatinya sangat kotor?" Aurelia dalam hati merasa tidak senang melihat orang yang percaya dengannya, si gendut itu ngapain ikut campur, melihat tatapan Yanti, dia pun semakin marah. ??Prezt?? terdengar suara air, diiringi dengan suara jeritan wanita, "---Ah, Darlene berani-beraninya kamu menyiramku dengan jus." Awalnya tempat itu sudah menarik perhatian orang-orang dan sekarang semakin menarik perhatian. Suara disekitar pun menghilang pada saat ini, terdiam melihat hal ini. Darlene melemparkan botol kosong ke tong sampah di samping, dengan nada biasa berkata, "En, yang kamu katakan benar, ada orang yang hatinya memang kotor." Aurelia menggepalkan tangannya dengan erat, tatapannya terlihat sangat marah. Dia Aurelia kapan pernah mengalami hal seperti ini? Dia adalah satu-satunya pengacara di kantor ini yang mendapatkan medali emas, tidak peduli tampang ataupun pendidikannya, dia sudah menang banyak dari Darlene, kenapa wanita ini berani melakukan ini padanya. Saat Yanti merasa ini saatnya menghilangkan amarah, dia pun melihat Aurelia mengangkat tangannya, buru-buru menjerit, "Darlene hati-hati." Suara tamparan yang garing itu belum terkena, Darlene sudah menahan pergelangan tangan Aurelia, dengan dingin berkata, "Aurelia, jus ini anggap saja aku mentraktirmu minum sebagai balasannya, mengenai tamparan ini, tidak perlu lagi." Aurelia tidak menduga Darlene akan menahan tamparannya, ingin menarik kembali tangannya, namun hanya bisa menggerakkan beberapa kali dan tidak bisa melepaskannya, dengan tatapan terkejut melihat wanita yang ada di hadapannya. Darlene mungkin adalah makhluk aneh. "Darlene lepaskan tanganku, kamu duluan yang memfitnahku, sekarang kamu menyiramiku jus, aku ada hal untuk menyuruh personalia memecatmu." "Apa yang sedang kalian lakukan, apakah pekerjaan kalian semuanya sudah selesai." Hary mendengar suara ribut dari ruangannya, setelah mendekat dan melihat, dia hampir jatuh pingsan. Ada apa ini, kenapa Darlene bertengkar dengan wanita yang paling sulit dihadapi di kantor. "Hary, kamu datang tepat pada waktunya, orang baru ini bahkan semena-mena menyiramiku jus dihadapan semua orang, kamu lihat harus bagaimana." Aurelia melihat Hary, langsung berkata. Hary tidak bisa membela Darlene dihadapan semua orang, hanya bisa berpura-pura serius bertanya, "Darlene, kamu lepaskan senior Aurelia dulu, sebenarnya ada apa ini." Darlene sangat memberi muka pada Hary, melepaskan tangan Aurelia, dia belum menjelaskan, Yanti sudah duluan dengan marah berkata, "Sekretaris Hary, semua masalah ini dimulai dari Aurelia, dia tidak hanya menyuruh Darlene pergi membelikan makanan untuk semua orang, setelah membeli dia juga mempermainkan Darlene, tapi bersikeras tidak mau mengakuinya." Aurelia berkata, "Yanti jangan asal berkata, siapa yang melihat aku membuat Darlene terjatuh, berbicara harus ada bukti, kamu sebagai pengacara sebenarnya mengerti atau tidak." Semua orang tidak melihat Aurelia menjatuhkan Darlene, tapi semua orang melihat Darlene menyirami Aurelia. Rekan disamping Aurelia yang lebih baik dengannya pun berkata, "Iya, sekretaris Hary, kamu tidak boleh pilih kasih hanya karena Darlene adalah asistenmu." "Kami semua melihatnya, wanita inilah yang menyirami Aurelia." "Iya, iya, asisten kecil saja begitu sombong, lain kali bagaimana kita berani berkerja bersamanya." "Tidak tahu apa yang dilakukan orang personalian, orang seperti ini juga diterima." Hary yang mendengar ucapan tidak baik mereka semua pada Darlene pun merasa kesal, dia dengan tergesa-gesa melihat Darlene, berpura-pura tenang bertanya, "Darlene, apakah ada yang ingin kamu tambahkan?" Kalau dia tidak mengatakannya, Hary sudah tidak ada cara, bukan karena dia tidak percaya pada Darlene, hanya saja jika Aurelia tidak takut mengecek cctv, pasti karena dia yakin gambaran itu tidak terekam. "Sekretaris Hary, sekarang aku memang tidak ada bukti untuk membuktikan aku tidak bersalah, jadi terserah kamu ingin melakukan apa." Darlene juga tahu tidak cocok memangilnya kak Hary dalam keadaan seperti ini, mengikuti mereka memanggilnya sekretaris Hary, tapi dia memang tidak ada bukti. Palingan dipecat, lagian dia juga tidak sangat ingin bekerja disini lagi, hanya saja sedikit menyayangkan, barusan mengenali seorang teman sudah harus mengucapkan selamat tinggal.
已经是最新一章了
加载中