Bab 138 Hal Tabo Untuk Orang Pemerintahan   1/    
已经是第一章了
Bab 138 Hal Tabo Untuk Orang Pemerintahan
Bab >38 Hal Tabo Untuk Orang Pemerintahan Melihat Derik yang demi bertemu dengan Yose berusaha begitu keras, dari kepala sampai kaki seperti berubah menjadi orang lain, Darlene pun merasa sedih. Sepertinya barangnya yang paling penting sudah terbagi setengah pada orang lain. Dia tahu dia tidak seharusnya berpikir seperti itu, bagaimanapun Yose adalah ayah Derik, tapi dia tidak bisa menghindari rasa ini. Tapi dia dengan cepat menghilangkannya, asalkan Derik senang, dia juga senang. ***** Di taman rumah keluarga Jane. Jane dengan tidak senang memegang roti dan melemparkanya ke dalam kolam, menarik ikan koi itu saling merebut makanan. Gisella yang melihat ini langsung menggelengkan kepala berkata, "Jane, kalau kamu menyuapi mereka seperti ini, perut ikan akan meledak." "Aku tidak peduli, kalau mati yah mati, palingan ganti lagi saja." Jane tidak menghentikan gerakannya, malah mengambil segumpalan dan melemparkannya ke dalam. Dia tidak senang, kenapa ikan-ikan ini malah hidup dengan baik, dia ingin semua orang sepertinya. "Kenapa kamu harus begitu, ikan koi ini juga tidak melakukan kesalahan padamu, aku katakan padamu, ikan-ikan ini adalah kesayangan ayahmu, sebaikanya kamu berhenti." Gisella tahu dia sedang tidak senang. Orang pemerintahan sangat tabo dengan kematian peliharaan di rumahnya, itu mengartikan ketidak beruntungan. Demi koi ini, mereka bahkan sengaja memperkerjakan pelayan profesional untuk mengurusnya. Koi melambangkan keberuntungan, ada pertanda baik kalau koi ini melompat, suaminya sering mengundangan rekannya datang melihat. Jane juga tahu, dia pun tidak berani benar-benar membuat mereka sampai mati, dia juga lebih takut dengan ayahnya yang terlihat sangat galak itu, tapi nada bicaranya tetap sangat tidak baik berkata, "Ibu, putrimu sudah sangat kesal, kamu malah lebih peduli pada koi, apakah aku bahkan tidak bisa dibandingan dengan koi." "Asal berkata, kamu adalah putri satu-satunya ibu, juga adalah satu-satunya keturuan keluarga ini, siapa yang tidak menjagamu dengan sangat baik." Gisella berpura-pura marah berkata. Jane pun melampiaskan dan membuang roti itu ke lantai, "Ibu kamu hanya bisa menghiburku, putrimu ini sudah dikecewakan orang." "Siapa yang berani membuat putri kesayanganku kecewa, ibu akan membantumu." Gisella dengan tidak tega memegang tangan Darlene, semenjak mengetahui hal yang dia alami, dia semakin tidak tega dengan putrinya, dan tidak bisa menerima kalau putrinya mengalami sedikit penderitaan. "Bukankah semua itu karena Darlene si keji itu, sebenarnya ibu sudah mengatakan padanya atau belum, kenapa sama sekali tidak berguna, sekarang Darlene masih bekerja di kantor pengacara." Jane sedang marah karena hal ini. Gisella sangat pintar, karena pintar makanya tidak langsung melakukan tindakan yang keterlaluan. "Anak bodoh, ibu tentu saja sudah memberikan pelajaran padanya, siapa tahu dia begitu tidak tahu malu, tapi dengan posisi ibu kalau melakukan terlalu keterlaluan, akan mempermalukan keluarga kita, bukankah dia sudah setuju tidak akan mengganggu Yose lagi." Jane menarik tangan Gisella dan mengayunkannya, dengan manja berkata, "Ibu, kamu hanya mengatakan saja sama sekali tidak ada gunanya, dia pasti mengira kamu takut dengannya." "Tenang saja, ibu tahu batasan." Gisella menenangkannya dan menepuk tangannya, tatapannya bersinar, dia ingin menggunakan cara halus terlebih dahulu sebelum menggunakan cara halus dulu sebelum memaksa, kalau Darlene begitu tidak tahu diri, dia tentu akan memiliki cara mengatasinya. Hanya saja wanita adalah hal yang paling membuatnya khawatir, Gisella tiba-tiba berubah, dengan perhatian bertanya, "Jane, bukankah sudah mengatakan menyuruh Yose datang makan ke rumah, kenapa sampai sekarang masih tidak ada kabar." Membicarakan orang yang dia sukai, ekspresi marah Jane langsung berubah menjadi mengeluh, menggerutkan dahi berkata, "Masih bisa bagaimana, semenjak mengatakan hal itu, Yose sudah tidak begitu ingin menghiraukanku, semalam aku juga sengaja membawakan puluhan porsi makan siang untuk karyawannya." Mengatakan ini dia pun dengan menyedihkan berkata, "Aku masih dengan keadaan lapar menunggunya makan, akhirnya dia malah pergi dengan Ferlina dan Darlene, ibu, mana mungkin aku tidak marah kan." "Ternyata beberapa hari ini kamu marah dan tidak mau keluar rumah karena ini yah." Gisella pun menganggukkan kepala mengerti. "Jadi apa yang harus aku lakukan, apakah aku masih harus terus tersenyum, aku tidak sanggup melakukannya." Sifat Jane memang lebih arogan, dulu dia bisa berteman dengan Darlene juga karena sifat Darlene yang baik, sekarang Darlene tiba-tiba dia menurutinya lagi, dia tentu tidak bersedia. Dan wanita yang selalu dia rendahkan itu juga bersama dengan pria yang dia cintai, dia mana mungkin bisa menerima hal ini. "Kamu yah, masih terlalu muda." Gisella menggelengkan kepala berkata, "Bukankah pria tidak menyukai sifat wanita yang terlalu galak, degan sifatmu ini akan membuat pria semakin jauh, akhirnya membuat wanita lain memiliki kesempatan." "Ibu, jadi apa yang harus aku lakukan." Memikirkan Yose yang mungkin akan bersama dengan wanita lain, Jane pun merasa dadanya sangat tertekan dan sulit bernafas. "Kamu benar-benar begitu menyukai Yose yah, dengan posisi ayahmu, anak muda tampan dan berbakat di kota Leidong mana yang tidak bisa kamu dapatkan." Gisella mengakui kalau Yose memang adalah pria yang sangat hebat, tapi kota Leidong begitu besar, pria hebat juga sangat banyak. Walaupun Jane pernah mengalami hal itu, dengan kemampuan keluarganya, ingin menutupi hal itu bukanlah hal yang tidak mungkin. Jane langsung tidak senang berkata, "Ibu, bukankah aku sudah mengatakannya pada kalian, aku hanya menyukai Yose, dan pria yang kamu katakan itu apakah sehebat dia, bukannya semuanya adalah anak orang kaya, bergantung pada keluarga dan bermain diluar, aku tidak mungkin menyukai mereka." Gisella dengan tisak setuju berkata, "Lihat dirimu, ibumu belum mengatakan apapun mengenai Yose, kamu sudah buru-buru mulai melindunginya, putri kalau sudah dewasa benar-benar harus menikah." Zaman sekarang ini tidak ada relasi mana mungkin bisa berkembang pesat, tidak peduli keluarga kaya mana juga ada relasi, walaupun keluarga mereka tidak melakukan bisnis, juga tidak bisa menghindari aturan lingkup itu. "Ibu menurutmu bagaimana, apakah Yose marah karena hal itu, sekarang aku tidak berani mencarinya lagi, ayah sudah mendesak, waktu sudah tidak banyak lagi." Jane pun merasa khawatir karena hal ini, dia bisa menunggu, tapi waktu yang diberikan ayahnya pada Yose sudah tidak banyak. Kalau Yose tidak bersedia datang, ayahnya pasti akan langsung mencari orang untuk kencan buta dengannya, dia tidak ingin kencan buta dengan mereka. "Bukankah dia keberatan karena kamu memukul Darlene, kamu tarik Darlene untuk mengatakan pada Yose saja." Memang orang yang lebih tua lebih berpengalaman, ucapan Gisella benar-benar tepat. "Ibu, kamu ingin aku baikan dengan wanita palsu itu? Aku tidak mau." Jane sama sekali tidak berpikir dan langsung menolak ide Gisella, 1 detikpun dia tidak bisa menahan, keberadaan Darlene terus memperingatinya akan dia yang menghianati dan mempermalukannya. "Kalau kamu peduli dengan Yose, hal ini bukanlah apa-apa, kalau kamu tidak menyukai Yose, ibu juga tidak akan memaksamu, tapi kamu harus dengan patuh pergi kencan buta dengan orang yang ibu kenalkan."
已经是最新一章了
加载中