Bab 161 Masih Ada Hal Yang Lebih Memalukan Lagi   1/    
已经是第一章了
Bab 161 Masih Ada Hal Yang Lebih Memalukan Lagi
Bab >61 Masih Ada Hal Yang Lebih Memalukan Lagi Yose keluar dari toilet dan melihat Darlene dengan wajah menyedihkan, berbaring di sana seolah-olah dirinya sudah melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan. Yose dengan suara yang menggoda berkata, "Tidak puas." Memikirkan Yose yang begitu gila di atas ranjang, Darlene pun menggelengkan kepala, mana mungkin, dia sangat puas. Begitu puas sampai berharap dia akan kelelahan. Yose sepertinya sengaja, menatapnya, dengan suara menggoda berkata, "Tenang saja, lain kali aku pasti akan membuatmu lebih puas lagi." Darlene buru-buru melambaikan tangannya, "Tidak, tidak, aku sangat puas, tidak perlu lain kali lagi." Anggap saja dia takut. "Kalau puas." Yose menegaskan, "Ayo lanjut." Apapun yang dia katakan Yose tetap memiliki caranya, Darlene benar-benar sangat marah, namun juga tidak bisa melakukan apapun, memikirkan kedua kaki dibawah selimut yang gemetaran, dia pun berkata, "Yose, apakah masalahmu sudah selesai diatasi?" Yose tahu dia sengaja mengubah topik, mengangkat dagu sebagai jawaban. "Cuaca sangat dingin, pakailah bajumu." Kalau da tidak lupa ingatan, dibalik handuk besar itu adalah tubuh telanjang Yose kan. Memikirkan itu, dia pun melihat kebagian perutnya, menyadari sebuah hal yang mengejutkan, bagian perut Yose bahkan ada rambut yang terhubung hingga kebagian pusarnya. Diatasnya juga masih ada beberapa tetes air, sinar matahari diluar jendela terlalu terik, dia bahkan melihat tetesan air dari perutnya jatuh kebagian bawah. Gawat, pemandangan ini benar-benar terlalu erotis. Kalau Yose ditempatkan di toko bebek, dia pasti adalah raja bebek, Jasper tidak bisa tapi juga hebat, Rafa sepertinya juga tidak buruk. Pemandangan saat mereka berdua bersama sepertinya juga sangat menggoda. Kalau Yose tahu Darlene memandang dirinya dengan wajah memerah, sedang memikirkan dirinya yang berdiri dengan pria lain, dia tidak mungkin akan menatapnya dengan tatapan yang begitu ??lembut??. "Sudah cukup melihatnya." Wajah Darlene menjadi panas, seperti tidak ada apapun yang terjadi menarik tatapannya, perlahan memalingkan tubuh, menjerit di sisi yang tidak terlihat oleh Yose. Apakah ada hal yang lebih memalukan dari dirinya yang ketahuan sedang menatapnya. Tentu saja ada. Pintu ruangan didorong dengan kasar. "Darlene, kamu baik-baik saja kan." Darlene dan Jasper langsung masuk ke dalam. Melihat Yose yang hanya memakai handuk dan menunjukkan 8-packnya, Ferlina yang sering melihat pemandangan seperti itu pun terkejut, membuka kedua matanya dengan besar. Wah, tidak menduga tubuh Yose begitu bagus. Jasper sepertinya tidak puas dengan tatapan Ferlina pada Yose, menyodorkan tangan dan langsung menghalangi tatapannya, sekalian menariknya keluar, "Aku berikan waktu 10 menit untuk kalian." Pintu kembali di tutup, Darlene masih bisa mendengar ucapan Jasper pada Ferlina sebelum pergi, "Apakah tubuhku lebih buruk darinya, ingin lihat, nanti pulang kita baru lihat." Ferlina tidak tahu malu atau marah berkata, "Singkirlah." Darlene memasukkan tubuhnya ke dalam selimut, memejamkan mata berharap, aku sedang bermimpi, aku pasti sedang bermimpi, semua ini hanyalah halusinasi, singkirlah roh jahat. Yose melihat wanita diatas ranjang yang memiliki sikap seperti burung unta pun tersenyum, berkata, "Kamu menduduki celanaku." Mencari, sebuah boxer pun menjadi sebuah tali yang terbang ke arah Yose. Yose bisa membayangkan betapa merahnya wajah Darlene yang malu itu, dengan santai menangkapnya, walaupun Yose sangat tidak ingin memakainya lagi, tapi tidak ada baju ganti, dia hanya bisa memaksakan diri dan memakainya lagi. Darlene yang bersembunyi dibalik selimut pun langsung menjadi kuda yang meraung, berlari di rerumputan, apakah sudah kiamat, kenapa hal yang begitu memalukan juga dialami olehnya. Dan juga dilihat oleh teman baiknya yang suka asal berkata ini, dia bisa membayangkan kehidupannya yang gelap di masa depan, akan sering mendengar dia mengungkit hal yang memalukan ini. Kalau waktu bisa diulang kembali, dia tidak akan terjebak dengan ketampanan Yose, tanpa sadar tidur dengannya di rumah sakit. Pria yang begitu alergian, bahkan tidak membawa baju ganti, dia sebenarnya seberapa tidak tahan? 10 menit dengan cepat berlalu. Pintu ruangan kembali terbuka, ada suara langkah kaki yang keluar dan masuk, lalu kembali menjadi hening. Darlene memilih cara yang paling mudah, memejamkan mata berpura-pura mati, tidak peduli siapa asal menganggapnya benar-benar mati saja, berharap. Bagikan langkah kaki kucing yang terus mendekatinya, mata Darlene ditutup dengan semakin erat. Sebuah jari menyentuh orang yang ada dibalik selimut, "Sudahlah, orangnya sudah keluar, jangan berpura-pura lagi." Tidak kedengaran, tidak kedengaran, dia tidak mendengar apapun. Dalam sejenak, selimut yang menutupinya dibuka, Ferlina melihat Darlene pura-pura tidur, berkata, "Cepat bangun, aku tahu kamu tidak tidur." Mana mungkin orang yang tidur wajahnya begitu merah, ingin membohongi orang juga harus profesional kan. Darlene tahu dia tidak bisa menghindar lagi, perlahan membuka mata, dengan ekspresi tidak mengerti berkata, "Apa yang terjadi." Ferlina menatapnya dengan merendahkan, berkata, "Sudah terjadi masalah mars menghantam bumi, apakah perlu aku melanjutkannya lagi?" Anggap dia takut dengannya yah. Di keadaan seperti ini, orang biasanya akan memiliki 2 reaksi, kalau bukan malu, maka akan seperti Darlene yang benar-benar tidak tahu malu. "Kenapa kamu kemari." Ferlina menarik kursi dan menyilangkan kaki duduk di hadapannya, menatapnya, "Akhirnya sudah mau bicara." "Bukankah aku sudah menanyakan kenapa kamu kemari." Darlene bangkit dari ranjang dan bersandar di ranjang. Masalah sudah seperti ini, dia hanya bisa menahan rasa malunya, muka adalah hal yang tidak terlihat. "Tentu saja begitu mendapat kabar aku langsung kemari." Ferlina jarang-jarang melihat pemandangan seperti ini, ingin dia langsung melewatinya saja, tidak cocok dengan sifatnya. Tubuhnya mendekat dan bertanya, "Bagaimana, apakah berada di rumah sakit sangat menegangkan." Darlene berkata, "Menengangkan kepalamu." Yose benar-benar memanfaatkan kesempatan, dialah korbannya, siapa yang tahu setelah dia bangun tidur langsung ditiduri orang beberapa kali. Ferlina melihat kesekitar, berkata, "Aromanya sangat kuat yah." Darlene mengira dia cukup tidak tahu malu, mendengar ejekan teman baiknya, dia langsung meledak, "Tidak bisakah kamu bicara baik-baik." "Haha, sudahlah tidak tertawa lagi, tapi tubuh Yose benar-benar bagus, orang-orang mengatakan kalau pinggang pria kecil dan dadanya besar, pasti akan hidup dengan baik." Ferlina tertawa, berpura-pura serius bertanya, "Katakan padaku, apakah Yose sudah membengkak." 
已经是最新一章了
加载中