Bab 162 Berencana Untuk Mengirim Derik Kembali   1/    
已经是第一章了
Bab 162 Berencana Untuk Mengirim Derik Kembali
Bab >62 Berencana Untuk Mengirim Derik Kembali Lagian sudah ditertawai, Darlene merasa ragu sejenak dan mulai terbuka, mengangkat alis berkata, "Kenapa, apakah tubuh Jasper tidak bagus?" "Aku dan dia masih bersih." Mengungkit pria yang membuatnya kesal, Ferlina langsung dengan tidak senang berkata. "Lina, apakah kamu tidak sadar, ada berapa pria di dunia ini yang bisa mempengarui emosimu." Kalau Ferlina benar-benar tidak peduli pada Jasper, bagaimana mungkin dia akan tidak senang hanya karena beberapa ucapannya. Memang benar, orang yang melihat yang paling jelas. Dia dan Ferlina sama saja, siapapun tidak bisa saling mengatakan. Tatapan Ferlina yang bersinar, dengan cepat menghilang di dalam tatapan yang membingungkan, bersandar dikursi, dengan perlahan berkata, "Siapa yang bilang bukan, jadi aku menyetujui keluargaku untuk pergi kencan buta." "...." Darlene tidak tahu harus mengatakan apa. Suasana menjadi tegang. Ferlina segera kembali tenang, berkata, "Lihat dirimu yang terbengong, kamu tidak akan mengira aku benar-benar akan mematuhinya kan, mana mungkin, sebenarnya melawan kakekku seru juga." Darlene tersenyum dengan terpaksa, dia tahu kalau hati Ferlina juga sangat sedih, tidak begitu santai seperti yang dia tunjukkan. "Ekspresi apaan ini, aku belum mati kok, begitu cepat sudah ingin menangis, sudahlah, aku tidak mengejekmu lagi." Ferlina tersenyum semakin lebar, matanya membentuk garis lurus, dalam hati malah terasa semakin pahit. "Lina, jangan tersenyum seperti ini, sangat jelek." Dia melihatnya saja juga merasa sedih. "Minta dipukul yah, bagian manaku yang jelek." Ferlina dengan tidak mengalah berkata, namun tidak ada maksud untuk benar-benar memukul Darlene, dengan sangat sembarangan mengubah topik berkata, "Sekarang sudah bisa mengatakan padaku apa yang terjadi kan." Kalau bukan mendapatkan kabar dari Jasper, dia juga tidak akan begitu marah dan buru-buru datang ke rumah sakit. Juga tidak akan melihat pemandangan yang begitu heboh. "Aku sudah diawasi orang." Darlene juga tidak menyembunyikan dan menceritakan apa yang terjadi setelah dia pergi. Ferlina memukul kakinya, dengan marah berkata, "Dasar, kenapa ada orang yang begitu brengsek, apakah kamu tahu apa arti jantung babi?" Darlene dengan tidak mengerti menggelengkan kepala. "Jantung babi berarti membunuh ." aturan mafia Ferlina lebih kurang mengerti, ini bukanlah provokasi sederhana, ini adalah maksud dari dendam. Yose sebenarnya bermasalah dengan orang seperti apa, tidak hanya ingin dia mati, bahkan ingin dia tersiksa secara perlahan-lahan dan mati. Darlene yang mendengar perumapamaan Ferlina, wajahnya langsung pucat, dia mengira ini hanyalah dendam biasa, Yose sebagai pengacara dan sudah menang raturan kasus, tentu sudah menyakiti banyak orang. Tapi dia tidak menduga akan begitu parah. "Lina, bagaimana ini, dia tidak akan berada dalam bahaya kan." Lina menyindirnya berkata, "Jangankan dia yang berada bahaya, bahkan kamu juga tidak bisa menghindar." Masih mengatakan ingin memutuskan hubungan dengan Yose, begitu ada masalah, dia malah tidak memperdulikan keamanannya dan memikirkan orang lain. Darlene bergumam, "Jadi harus bagaimana??" Memikirkan Yose mungkin akan terluka, dan bahkan nyawanya mungkin terancam, hatinya pun sangat takut. "Darlene kamu jangan memandang rendah Yose, saat dia memilih pekerjaan ini, dia pasti sudah mempersiapkan diri, bahaya itu pasti, bukankah dia tetap hidup dengan baik dan menyakiti orang." Dibandingkan dengan Yose yang kuat, Ferlina lebih mengkhawatirkan temannya yang lemah itu. "Kamu tidak perlu mengkhawatirkannya lagi, mulai dari sekarang jangan pergi ke apartmenmu dulu, tinggal di rumahku saja." Darlene tiba-tiba dengan serius memanggilnya, "Lina." "Ada apa." Ferlina melihat Darlene dengan tatapan yang serius bertanya. "Besok antar Derik ke desa, tidak boleh ada yang menyadarinya, hari ini aku tidak pergi ke rumahmu dulu." Dia harus menunggu Derik pergi dengan aman baru boleh kembali ke rumah Lina. Ferlina berpikir sejenak, juga merasa dia seharusnya mengantar Derik kembali, hanya saja, "Mengantarnya kembali tidak masalah, tapi Derik masih 1 minggu barusan libur musim panas, dia masih ingin pergi ke taman bermain denganmu, apakah kamu sudah memikirkan bagaimana menjelaskan padanya?" Darlene menahan rasa bersalah dihatinya, berkata, "Kali ini berbeda, minta izin dengan TKnya dulu, nenek juga sudah merindukannya." Berhenti sejenak, tidak tahu sedang menasehati dirinya sendiri atau memaksa dirinya untuk tidak luluh, "Derik dia akan mengerti." "Aih, Derik akan mengerti juga karena dia terlalu cepat dewasa." Ferlina dengan kebiasaan mengambil rokok dari tasnya, setelah memikirkan ini adalah rumah sakit, dia pun tidak jadi merokok, Derik seharusnya tidak perlu begitu pengertian, melihatnya membuat Lina merasa sedih. "Aku tahu, aku mengerti, setelah melewati semua ini, aku tidak akan membiarkan Derik sendirian lagi." Darlene sudah memiliki keputusan, setelah hal ini berlalu, dia akan membawa Derik ke luar negri untuk melakukan perawatan. Mengenai syarat terakhir Yose, dia juga akan mencari kesempatan untuk mengatakannya pada Yose. "Darlene kamu jangan terlalu tertekan, seperti yang kamu katakan, Derik sangat pengertian, dia tahu kamu sangat menderita." Ferlina merasa ucapannya barusan terlalu keras. Bagaimanapun Darlene adalah ibu Derik, mana mungkin ada ibu yang tega membiarkan anaknya seperti ini, dan kalau bukan karena beberapa tahu ini Darlene begitu bersusah payah bekerja, juga tidak akan bisa membiayai obat Derik yang mahal. Satu sisi adalah menemani putranya, satu sisi adalah tekanan ekonomi, Darlene hanya bisa memilih untuk menanggung biaya pengobatan, barusan bisa menyisihkan sedikit waktunya disela-sela kesibukannya. Membicarakan Derik, wajah Darlene pun menunjukkan kasih sayang seorang ibu, "En." Melihat Ferlina terlihat kacau, dia belum melahirkan anak, tidak akan benar-benar mengerti perasaan seorang ibu pada anaknya. Dia juga ingin melahirkan seorang anak, seorang anak miliknya sendiri, dengan kondisi ekonominya melahirkan seorang anak bukanlah masalah. "Darlene, aku pergi melakukan bayi tabung yah." Adalah cara hamil yang tidak perlu melalui proses natural, kehamilan dengan bantuan alat. "Tidak, Lina jangan seperti aku, seorang anak tidak memiliki keluarga yang lengkap, pasti akan merasa kekurangan." Darlene tidak setuju dengan ucapannya. Ferlina berpikir dan merasa masuk akal, dia pun menyerah dengan pemikirannya itu, "Kalau begitu aku menyayangi putraku saja." Darlene dengan tatapannya yang tajam bertanya, "Dimana Jasper." "Aku rasa yang ingin kamu tanyakan adalah Yose kan." Ferlina dengan kesal berkata. Darlene tidak membantah dan tidak mengakui berkata, "Mereka berdua keluar yah." "Tidak, sedang berbicara diluar, aku pun masuk menemanimu." Ferlina tidak tertarik dengan apa yang dibicarakan mereka. "En, Yose sudah mulai mencurigaiku, masalah Derik harus lebih berhati-hati." "Tenang saja, aku akan berhati-hati." Dia tidak akan ceroboh dengan keamanan Derik. 
已经是最新一章了
加载中