Bab 163 Memberikanmu Waktu Berapa Lama Baru Cocok?!   1/    
已经是第一章了
Bab 163 Memberikanmu Waktu Berapa Lama Baru Cocok?!
Bab >63 Memberikanmu Waktu Berapa Lama Baru Cocok?! 2 pria yang sedang berbincang di luar masuk ke dalam. Wajah Jasper tidak berubah, tersenyum berkata, "Aku antar kalian pulang dulu." Darlene tidak berani melihat Yose, menggayunkan tangannya yang terluka berkata, "Aku ingin tinggal semalam lagi, kamu antar Ferlina pulang dulu." "Darlene tenang saja, kami sudah menanyakan pada dokter, sudah boleh keluar dari rumah sakit." Jasper duluan menanggapi alasan Darlene. Darlene dengan serba salah melihat Ferlina yang ada di sisinya, alasannya untuk tetap tinggal di rumah sakit sudah tidak ada. Ferlina menerima tatapan minta tolong dari Darlene, dengan tidak sungkan memarahinya, "Brengsek, yang terluka bukan kamu, kamu tentu saja tidak apa-apa, aku rasa sebaiknya dengarkan Darlene, tinggal sehari lagi untuk diperiksa akan lebih baik." "Disaat yang begitu berbahaya, bukankah harus diperlakukan berbeda?" kalau Leo si bom yang bisa meledak kapanpun saja tidak mencari masalah, Yose juga tidak akan membiarkan Darlene sendirian di rumah sakit. "Berbahaya apanya, bukannya ada kalian, apakah mereka bisa membawa orang ke rumah sakit." Ferlina dengan kesal melambaikan tangan,di rumah sakit ada begitu banyak orang, ingin masuk ke sini bukanlah hal yang mudah. Darlene tidak perlu memalingkan kepala sudah bisa merasakan tatapan Yose tertuju padanya, jangan menatapnya lagi, dia juga tidak bisa melakukan apapun. "Darlene, kamu lebih baik pulang dengan Ferlina, orang Leo tidak main-main, kamu sendirian di rumah sakit akan berbahaya." Jasper juga tidak menyembunyikan, langsung mengatakan kemungkinan terburuk padanya. "Aku akan menjaga diriku sendiri." Darlene menolaknya. Jaspert sudah mengatakan hal yang seharusnya dia katakan pada Darlene, melihat dia begitu bersikeras, hanya bisa berkata, "Yose, bagaimana menurutmu." Yose dengan tatapan dingin menatap Darlene yang keras kepala, berkata, "Utus 2 orang untuk berjaga disini." "En, aku mengerti." Jasper menganggukkan kepala mengartikan tidak masalah. "Disini aku serahkan padamu, aku ada urusan yang harus diurus." Setelah berkata Yose tidak melihat Darlene lagi, langsung membalikkan tubuh meninggalkan ruangan. Tangan Darlene menggenggam sprei dalam waktu yang lama, begitu lama sampai tangannya memucat karena terlalu menggerahkan kekuatan, tidak peduli apa yang dipikirkan Yose, dia tetap harus bersikeras. "Lina, aku ingin istirahat dulu." Ferlina membuka mulut dan akhirnya tidak mengatakan apapun, menarik Jasper pergi. "Kamu istirahatlah, besok aku akan datang menjemputmu, ada masalah apa telepon saja aku." "Baik." 3 orang pergi, di ruangan hanya tersisa dia sendiri, tanpa sadar matahari diluar jendela sudah tinggal setengah, hanya tersisa sedikit sinar di langit yang mulai menggelap. Darlene terlihat melamun, hingga terdengar suara ketukan pintu. ---tok tok tok. Setiap nada seperti sedang mengetuk hatinya, teringat dengan kenangan buruk semalam, Darlene tanpa sadar menyodorkan tangan mengambil ponselnya, dengan tegang memegangnya. "Siapa." "Aku." Mendengar suara Jane, Darlene terdiam sejenak, kenapa Jane kemari sekarang, kenapa dia tahu dirinya ada di rumah sakit. Jane yang ada di luar pintu sudah tidak sabar menunggu, tidak menunggu Darlene datang membuka pintu, dia langung membuka pintu dan masuk. Kalau dari awal tahu pintu tidak di kunci, dia tidak akan seperti orang bodoh yang mengetuk pintu. Melihat wajah Darlene yang pucat dan bersandar di ranjang, dia sangat puas, dengan nada dingin berkata, "Aku dengar kamu masuk rumah sakit, hanya terluka di tangan saja sudah harus tinggal di rumah sakit, kamu sunggu manja." Sekarang Darlene sudah tidak ingin mengatakan apapun pada Jane, hubungan pertemanan mereka sudah berubah. "Kenapa, aku datang menjenggukmu, kamu juga tidak senang yah." Jane dengan merendahkan melihat design ruangan, berkata, "Darlene kamu masuk rumah sakit sama sekali tidak ada orang yang datang menjenggukmu yah, benar-benar menyedihkan." Darlene hanya melihatnya sejenak, kalau memberitahukan padanya,ruangan yang dingin ini dipersiapkan oleh pria yang sangat dia cintai, tidak tahu dia akan menunjukkan ekspresi seperti apa. Dia idak ingin mereka sama sekali tidak bisa berteman dan malah menjadi musuh. "Darlene ada apa dengan ekspresimu ini." Wajah Jane terlihat buruk, rasa senangnya juga dihancurkan oleh ekspresi Darlene yang tenang itu. Orang keji sudah begitu hancur tapi masih tetap begitu tenang, ternyata orang rendahan itu tidak ada batasannya. Darlene mendesah dalam hati, dengan tidak berdaya berkata, "Ada apa kamu mencariku." "Aku tentu saja datang menjengukmu, tidak peduli bagaimanapun, kita adalah teman sekelas kan?" Jane berbicara dengan lembut, tatapannya terlihat dingin, dengan arogan berjalan menghampirinya dan berhenti di beberapa meter sebelum sampai di ranjang. Seakan kalau lebih mendekat lagi dia akan terserang virus. "Jane, utangku padamu sudah lunas, aku berharap kedepannya kita tidak perlu berhubungan lagi." Darlene bisa merasakan luka di tangannya terasa sakit karena kedatangan Jane. "Lunas?" Jane seperti mendengar lelucon yang paling lucu, tertawa dengan sangat berlebihan, senyuman di wajahnya itu perlahan menghilan, saat melihat Darlene wajahnya juga sangat dingin, "Darlene, hutangmu padaku tidak bisa dilunasi hanya dengan luka kecil ini." Dia berhenti sejenak, nadanya menjadi lembut, "Tentu saja, karena kita adalah teman sekelas, asalkan kamu meninggalkan kota Leidong dan tidak kembali lagi, aku tidak akan menyalahkanmu lagi." Kalau Darlene bersedia pergi, dia akan melepaskannya, bagaimanapun meraka adalah teman kan, asalkan sebelum pergi dia merekam sebuah video saja. Darlene bukannya tidak bisa hidup tanpa pria, sebagai teman baik, tentu ingin memuaskan hobi Darlene, mencari pulahan pria untuknya, anggap saja sebagai hadiah perpisahan. Atau pengemis, orang terlantar, orang gila juga tidak buruk, asalkan pria saja kan? Memikirkan itu, senyuman Jane semakin lebar. Pergi? Dia akan pergi, hanya saja buka sekarang, Darlene dengan tenang berkata, "Maaf Jane, sekarang masih ada urusan yang belum aku selesaikan, setelah aku menyelesaikan semuaya aku akan pergi." Jane dengan wajah tidak puas berkata, "He, Darlene, kalau kamu tidak rela meninggalkan kehidupanmu sekarang, aku bisa memberikan uang padamu, cukup untuk menghidupimu sementara waktu, bukankah keluargamu sangat miskin?" Ternyata Darlene tetap tidak bersedia meninggalkan Yose, masih saya mencari alasan, apakah dia menganggapnya anak berusia 3 tahun? Darlene menatap tatapannya itu, menyembunyikan rasa sakit dihatinya berkata, "Aku sudah mengatakan kalau aku akan pergi, maka aku pasti akan pergi, asalkan kamu memberikanku waktu." Langkah kaki Jane semakin mendekati Darlene berkata, "Benarkah? 1 hari? 2 hari? Atau 1 bulan? Perlukan aku memberikan kamu waktu setengah tahun?" "Jane??." Apa yang harus dia katakan, asalkan Yose mengatakan syarat ketiga, setelah menyelesaikannya dia akan pergi, kalau dia mengatakannya Jane pasti akan lebih marah kan. Dia tidak ingin hubungan mereka menjadi seperti ini, sekarang masih bisa membaik, semakin mengatakan akan semakin salah, tidak peduli apa yang dia katakan, Jane tetap akan merasa dia sedang mencari alasan saja.
已经是最新一章了
加载中