Bab 168 Menghidupi! Dirinya! Sendiri!   1/    
已经是第一章了
Bab 168 Menghidupi! Dirinya! Sendiri!
Bab >68 Menghidupi! Dirinya! Sendiri! "Bukankah ini karena dirimu." Ferlina mengangkat tangan memegang rambut panjang yang ada di depan dadanya, berkata dengan sangat elegan. "Aku adalah nona besar, undangan seperti ini pasti sudah dikirim ke rumahku, aku bahkan sudah menyuruh pembantuku untuk membuangnya, hanya bisa menyuruh mereka mencarinya kembali, dia sebaiknya berharap belum dibuang ke kereta sampah, kalau tidak harus pergi mencari ke tempat pembuangan sampah." "Iya-iya, nona besarku." Darlene merasa lucu dan mengikutinya. "Sudah selesai berbincang?" Jasper mengetuk pintu dan masuk. Ferlina dengan tidak puas berkata, "Kesabaranmu hanya sebatas ini yah." "Bukankah tugasmu kali ini adalah mewawancaraiku, aku sudah mengosongkan waktu siang ini untukmu." Jasper berkata. Ferlina melihat tatapan mempermainkan Darlene, wajahnya terlihat malu dan menjeritnya, "Diam, tidak bicara tidak akan ada yang mengataimu bisu." Darlene menggunakan tangannya yang terluka menutup telinganya berkata, "Aku tidak mendengar apapun." "Kalau kamu tidak bersedia, baiklah, aku akan menyuruh orang untuk menolaknya." Jasper berkata dengan tatapan mempermainkan. "Kalau kamu berani menolak, aku akan membakar rumahmu." Ferlina dengan marah berkata, bercanda, itu adalah bonusnya bulan ini. Mengatakannya membuat hatinya sakit, tidak tahu apakah kakek sudah pikun atau apa, dia bahkan mendengar gosip orang dan memblokir semua kartunya, memintanya untuk menghidupi! Dirinya! Sendiri! Kalau dulu hanya masalah gampang, tapi sekarang dia hanyalah seorang editor kecil, ditambah dengan bonus tahunan dan bulanan, setiap bulannya, kantongnya sudah lebih bersih dari wajahnya. Dia tidak berani menggunakan kehidupan tenangnya untuk beberapa bulan sebagai lelucon. Kesayangan yang ada di garasi masih menunggunya memberikan perawatan. "Selamat datang." Kalau bisa membuatnya datang membakar rumah, Jasper lebih bersedia memilih ini. Tatapan Ferlina bersinar, mendengus, "Keluar." "Permisi, apakah kalian sedang bermesraan di hadapanku? Walaupun aku tidak terlalu keberatan, tapi sebentar lagi suster akan datang membereskan kamar kan." Darlene menatap ke arah jam yang tergantung. Mendengar nada bicara ini, tidak seperti tidak keberatan. Ferlina seperti kucing yang ekornya dipijak, dengan suara yang nyaring berkata, "Siapa yang sedang bermesraan dengannya, Darlene apakah kamu adalah temanku." "Sudahlah, aku tidak akan mengatakan lagi, apakah kita sudah bisa pergi sekarang ?" Darlene langsung membua gerakan menyerah, dalam hati merasa, kalau tidak peduli, kenapa reaksinya begitu heboh. "Ayo, tentu saja." Ferlina juga tahu kalau reaksinya berlebihan, dia pun melototi pria yng tersenyum padanya, tidak berhati-hati melihat rasa memanjakan di tatapannya, hatinya pun bergetar, segera berpura-pura tidak melihatnya dan memindahkan tatapannya. Setelah Jasper mengantar mereka, dia pun pergi sibuk, mengenai wawancara, dia menyuruh Ferlina datang mencarinya malam ini. Darlene menganggukkan kepala, dengan penuh makna berkata, "Malam hari, benar-benar adalah waktu yang bagus." "Bagus kepalamu, aku tidak akan pergi, kalau meninggalkanmu sendiri, aku tidak tahu apakah seseorang akan????" Ferlina berkata sampai setengah merasa ada yang salah, melihat tatapan aneh Darlene, dia pun mengubah topik, "Si Derik, semalam saat pergi dia memperingatiku harus menjagamu baik-baik." Mengungkit anak perhatiannya itu, kecurigaa di tatapan Darlene berubah menjadi lembut, "Lina, apakah Derik sedih." Tatapan Ferlina seperti untung saja, hampir saja membocorkan perjanjian dia dengan Yose, bagaimanapun dia sudah menerima biaya perlindungan darinya, dia harus bertanggung jawab, tentu saja tidak perlu si ruabh itu mengatakan, dia juga akan membantu. Tapi karena dia begitu mengancam, jadi dia pun menyetujui dengan sedikit syarat, uhuk uhuk, hal ini tidak perlu dikatakan dengan begitu jelas lagi. Mendengar pertayaan Darlene, dia dengan santai menjawab, "Derik tidak sedih, dia juga sudah lama tidak bertemu dengan nenek, aku mengatakan padanya, setelah kamu selesai sibuk akan pergi melihatnya." "En, baguslah kalau begitu." Mengetahui Derik tidak tidak senang, Darlene pun menjadi lebih lega. "Kantor pengacara sudah membantu mu menjadi alasan, menyuruhmu untuk keluar kota sejenak, jadi kamu berdiam saja di sini." Ferlina mengambil pear dari meja dan mengigitnya, air buah mengalir keluar dari mulutnya. Dia buru-buru menarik tisu dan menggelapnya. "Maksudmu adalah menyuruhku terus berdiam di rumah seperti tahanan sebelum semua masalah selesai." Darlene langsung mengerti ucapan Ferlina, bukankah menyuruhnya untuk tidak boleh pergi kemanapun, apa bedanya dengan dipenjara? Ferlina menyodorkan jari telunjuknya dan digoyangkan berkata, "No, no, ini lebih baik dari dipenjara, apakah kamu pernah melihat penjara yang begitu besar, 2 kamar 1 ruang tamu, televisi, komputer, wifi, dan juga bisa memesan makanan, sangat efisien." Selain keluar. "Kalau begitu tolong nona Ferlina jelaskan, apakah ini termasuk melarangku keluar?" dia bukan anak berusia 3 tahun, dan bukan anak muda berusia 16-17 tahun yang harus dilarang orang. "Kalau kamu ingin berpikir seperti itu juga hampir sama." Ferlina mengigit pear, merasa ada yang salah dengan tatapan Darlene, tersenyum berkata, "Sebenarnya aku merasa ini tidak ada buruknyakan?" Darlene berkata, "Tidak ada buruknya, bagaimana kalau kamu ikut merasakannya bersamaku?" "Tidak, aku adalah orang yang memiliki tugas." Ferlina terdiam sejenak, dengan nada yang berat berkata, "Darlene kamu tidak tahu sudah di awasi oleh siapa, diluar sangat berbahaya, kamu berada di sini akan sangat aman." "Baiklah, aku menyetujuimu." Darlene menganggukkan kepala. Ferlina pun sangat senang, tidak menduga Darlene begitu mudah diajak bicara, kesenangannya tidak bertahan selama 1 menit. Darlene berkata lagi, "Mulai dari sekarang kamu pergi kemana aku akan ikut kemana." "Apa? Darlene kalau kamu seperti itu aku akan sangat sulit, pekerjaanku berbeda." Ferlina hampir saja melompat dari sofa, "Dan sekarang kamu sedang terluka." Dia menggunakan tatapannya menunjuk tangannya yang dibungkus itu, dan juga diplester!! Darlene tersenyum menunjukkan giginya yang putih, tersenyum pada Ferlina, "Tenang saja, tanganku yang terluka, bukan kakiku yang cacat, tidak akan mencelakaimu." Ferlina langsung merasa kacau, uang Yose juga tidak begitu mudah didapatkan, "Darlene, bukan aku tidak mau membawamu, lihatlah, kalau kamu keluar sekarang, bagaimana kalau di sentuh orang dan lukamu semakin parah, aku tidak akan bisa, mempertanggung jawabkannya." Hampir saja dia mengatakan Yose. Darlene dengan aneh melihat teman baiknya, cara bicaranya sangat aneh, sudah 2 kali dia mengatakan dengan berlikak-likuk, "Lina, apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku." "Uhuk uhuk uhuk, Darlene, kamu uhuk, apa yang kamu katakan." Ferlina tidak hati-hati dan tersendak air liur, memukul dada, gawat, kenapa begitu sulit dibohongi, apakah mudah baginya mencari uang? "Ferlina kamu tidak apa-apa kan." Darlene tidak menduga reaksi Ferlina begitu besar, buru-buru menuangkan air untuknya. 
已经是最新一章了
加载中