Bab 170 Dasar Itu Adalah Asam Sulfat
Bab >70 Dasar Itu Adalah Asam Sulfat
Yose menyadari kecurigaan Darlene, dengan nada rendah menjelaskan berkata, "Tenang saja, dia juga ada kegunaannya."
"En." Darlene yang diketahui pemikirannya pun terlihat malu.
Rafa yang sedang fokus bekerja pun mendengar kemampuannya yang hebat di katakan dengan begitu dari mulut Yose, demi wanitanya, juga tidak boleh mengatakan teman baiknya seperti ini kan.
Dia dengan tatapan membangkang, langsung memprotes.
Sayangnya auranya tidak begitu kuar, hanya bisa pasrah dan mulai membuka kotak.
Rafa duluan memegang bahan kotak, melihat 4 sudut yang tertutup, dalam hati merasa curiga, tidak berkata, dia mengeluar sebuah sebotol cairan dari kotaknya, meneteskan di kotaknya.
Wajahnya langsung berubah, buru-buru mundur kebelakang.
"Dasar, didalam bukan benar-benar adalah bom kan." Ferlina melihat reaksi Rafa juga ikut menjerit.
Yose merasa bajunya ditarik orang dengan tegang, dia melihat tangan Darlene yang memegang bajunya, dengan nada tidak senang berkata, "Jangan membuat orang menebak-nebak lagi, cepat katakan."
Rafa menunjukkan senyuman yang bahkan lebih buruk dari tangisan, "Untungnya kalian tidak menyentuh kotak ini, di dalam adalah asam sulfat, kalau kalian membuka ini pasti akan cacat."
"Dasar, siapa yang begitu tidak mau nyawa, mengantarkan barang seperti ini kemari." Begitu mendengar cacat, Ferlina langsung merasa buruk.
Jangankan Darlene, wajahnya langsung memucat.
"Bagaimana mungkin aku tahu." Dia hanya bertanggung jawab meneliti barang ini, untung saja belum di buka, kalau tidak wajahnya ini tidak akan bisa merayu wanita lagi.
"Lain kali kalau ada pekerjaan seperti ini, ingatkan aku bawa masker anti."
Yose yang mendengar didalam adalah asam sulfat, wajahnya pun ikut terlihat buruk, "Tidak melihat siapa yang mengirimnya."
"Aku malah ingin melihat siapa yang begitu berani, siapa tahu probeku rusak hari ini." Ferlina dengan wajah cemberut berkata, kalau dia tahu siapa yang mengirim barang seperti ini, dari tadi dia sudah menghabisi orang itu.
"Bukan kebetulan." Yose tidak pernah percaya ada kebetulan di dunia ini.
Darlene terdiam, langsung mengerti maksud Yose, ada orang yang sengaja merusak probe Ferlina, lalu mengirim kotak ini kemari, "Lina, aku tidak boleh tinggal di sini, aku ingin pulang."
Dia tidak ingin melibatkan orang lain lagi.
"Darlene apa yang kamu katakan, sekarang bukan masalah melibatkanku atau tidak, tapi sibajingan itu yang tidak memandang keluargaku, begitu berani, siapa yang takut!" Ferlina langsung marah, apakah orang itu tidak tahu ada keluarganya di belakangnya.
Begitu berani mengirim asam sulfat kemari, bukankah ini memukul wajah sendiri.
Rafa menambah, "Ternyata adalah nona Ferlina, tapi mereka seharusnya karena memandangmu, makanya kadarnya tidak begitu tinggi, seharusnya hanya memperingatimu untuk jangan ikut campur."
Yose dengan tatapan yang dingin menjadi semakin dingin, tatapannya terlihat begitu mengerikan, kelihatannya balasannya kemarin, mereka tidak begitu puas, dengan suara yang dingin berkata, "Masalah ini aku akan mengurusnya, tidak akan ada kedua kalinya lagi."
Jasper dan Rafa juga mendengar kemarahan dari nada Yose, saling memandang, dalam hati mengerti maksud Yose.
Ini benar-benar sudah membuatnya marah.
"Jangan pergi, bahaya." Darlene secara refleks memegang bajunya dengan semain erat, orang-orang ini begitu mengerikan, kalau Yose pergi bukannya itu berarti mencari mati.
Melihat tatapan khawatir di mata Darlene, tatapan Yose yang dingin pun melembut, "Aku tidak akan ada apa-apa."
"Tapi......" Darlene masih ingin berkata.
Yose sudah berdiri dan berkata, "Cari beberapa orang untuk berjaga disekitar."
"Masalah ini serahkan padaku." Karena berhubungan dengan wanitanya sendiri, Jasper tentutidak akan tenang saja.
"Bagaimana denganku." Rafa menunjuk dirinya sendiri.
Yose menatapnya, "Bereskan kotak itu."
"Begitu saja?" wajah imut Rafa pun berubah, kegunaannya hanya sebatas ini, bukankah terlalu menghamburkan kemampuannya.
"Kalau tidak kamu juga bisa pulang."
Rafa mendengar nada Yose yang dingin, tubuhnya pun bergetar, wajahnya langsung tersenyum puas, "Tidak perlu tidak perlu, bukankah hanya membereskan sebuah kotak, tidak masalah."
Bercanda apaan, dia belum puas bermain, dia tidak akan pergi.
Yose melihat Jasper sejenak, Jasper mengerti dan menganggukkan kepala, hal yang akan mereka katakan nanti tidak cocok di dengar 2 wanita ini.
Yose mengikuti Jasper dan pergi.
"Bosan sekali, wanita cantik, bagaimana kalau setelah aku membereskan kotak ini aku akan membawa kalian pergi bermain?" Tatapan Rafa terlihat sebuah rencana, mereka berdua pergi melakukan hal yang yang seru, meninggalkannya sendiri sangat membosankan, lebih baik dia membawa wanita mereka ke tempat itu.
Hehe, dia yakin setelah mereka berdua tahu pasti akan marah besar.
"Darlene bagaimana menurutmu." Ferlina tiba-tiba merasa apartmennya begitu dingin.
Darlene juga tidak ingin diam di tempat ini saja, "Aku tidak masalah."
"Hei, Rafa, tangan Darlene terluka, kamu jangan membawa kami ke tempat yang terlalu ribut yah." Ferlina memperingati.
"Tenang saja, aku pastikan tenang, dan juga akan ada kejutan." Rafa tersenyum, "Aku bereskan barang ini dulu, lalu datang menjemput kalian."
"En." Ferlina merasa Rafa sangat lucu.
Setelah 3 pria pergi, mereka berdua pun dengan takut duduk berdua.
"Benar-benar sudah lama tidak mengalami hal seperti ini, sedikit tidak terbiasa." Bagaimanapun dia adalah nona besar, ditempatnya sendiri di ancam, benar-benar gawat.
"Aku sudah kedua kalinya, tapi aku rasa selamanya tidak akan terbiasa." Kehidupan Darlene yang biasanya tenang pun semakin tidak terbiasa dengan masalah seperti ini, memikirkan Yose yang selama ini diam-diam menerimanya sendiri, dia pun merasa sangat tidak tega.
Kalau bukan karena jamuan malam itu, dia juga tidak tahu ternyata Yose selama ini begitu berbahaya, melihat tatapan Yose yang tenang, sepertinya sudah terbiasa, atau disaat Darlene tidak tahu mungkin Yose mengalami hal yang lebih berbahaya dari pada ini.
Memikirkan ini, hatinya menjadi semakin tidak bisa tenang.
Ferlina melihat Darlene yang begitu khawatir pun mempermainkan berkata, "Kamu sedang mengkhawatirkan Yose?"
"Jangan katakan padaku kamu tidak mengkhawatirkan Jasper." Darlene membalas ucapannya.
"Bah, siapa yang mengkhawatirkannya." Ferlina dengan ekspresi berlebihan sudah mengkhianati kata hatinya yang jujur.
Khawatir? Sepertinya sedikit, juga hanya sebesar kuku saja.
Darlene tidak mengerti, "Kamu rasa pekerjaan pengacara ini kenapa begitu berbahaya."
"Pekerjaan apa yang tidak berbahaya, hanya saja tarafnya berbeda, tahap yang Yose hadapi berbeda, bahaya yang dia temui tentu saja juga berbeda dengan orang biasa, kamu kira setiap pengacara bisa menerima case perusahaan besar? Itu hanya berani diterima oleh pengacara yang memiliki kemampuan, tidak hanya harus ada backup, juga harus memiliki kemampuan."
Dari sisi ini, Ferlina sangat kagum dengan kemampuan Yose.
Darlene tidak menjawab, hanya memikirkan ucapan Ferlina.