Bab 171 Aku Tidak Suka Wanita Pembohong   1/    
已经是第一章了
Bab 171 Aku Tidak Suka Wanita Pembohong
Bab >71 Aku Tidak Suka Wanita Pembohong Suasana tiba-tiba menjadi tegang, disertai dengan alunan musik di dalam bar. Terlihat seorang pria dengan postur tegap sedang duduk dikelilingi oleh wanita bertubuh mungil dan langsing, 2 orang sedang memijat kaki nya, sofa di samping juga diduduki oleh beberapa anak buah nya. Di wajah pria ini ada sebuah tanda luka mencolok dengan panjang sekitar 10cm, di bawah kerlipan lampu ini wajah nya terlihat semakin mengerikan, ia seperti sedang tersenyum sinis dan puas, "Hehe, si Miko ini lumayan juga kerjanya." "Bos, kenapa tidak membiarkan Kak Miko mengantarkan bom dan langsung saja ledakkan gadis-gadis itu?" Usul bawahan Leo. "Ngerti apa kamu, jika langsung dibunuh, apa gunanya para perempuan itu, aku ingin dia mengerti, aku Leo bukan orang sembarangan." Bertahun-tahun, tangan Leo banyak digunakan untuk menggenggam pistol, wanita di pelukan nya menunjukkan kesedihan yang mendalam. "Tuan, Tuan, sakit, pelan sedikit. " Suara berisik di sekitar pun berhenti seketika, beberapa pria yang sedang minum di samping hanya melihat dengan tatapan kosong ke arah wanita yang berteriak kesakitan itu. Leo menunduk sedikit dan melihat ke arah wajah perempuan yang sedang memelas ini, dengan sorotan mata yang tidak peduli ia pun bertanya, "Sakit?". Lili melihat pria yang sedang tersenyum padanya dengan penuh keraguan dan ketakutan, sekejam apa Leo, para wanita di bar sungguh mengerti, maka dari itu ia tidak berani terlalu menunjukkan nya dan bertahan, menggelengkan kepala dan berkata. "Tuan, tidak, tidak sakit lagi." Leo mengepalkan tangannya dengan geram, "Aku tidak suka wanita pembohong." Wanita ini kesakitan namun tidak berani mengungkapkannya, menahan semua rasa takut," Ah, Tuan ampunilah aku, aku yang kurang pengertian." "Tidak, kamu sangat pengertian." Leo mengusap wajah nya yang penuh dengan air mata, sebagai bentuk apresiasi terhadap anak buah, "Wanita ini ku hadiahkan untuk kalian, kalian bersenang-senang lah." "Bos, kalau begitu kami tidak sungkan lagi." Saat mengetahui ada wanita yang bisa dimainkan, suasana pun menjadi heboh. Wanita yang bisa melayani bos, adalah wanita terbaik. Saat mengetahui dirinya dipersembahkan oleh Leo ke bawahan nya, Lili pun takut hingga sekujur tubuhnya gemetar. Lili langsung berlutut dan memohon, "Tuan, mohon ampunilah aku, aku sudah tahu salah, kali ini aku benar-benar salah." Jika malam ini ia benar-benar dibawa oleh para lelaki ini, jangan harap ia bisa kembali hidup-hidup. Leo langsung menendang Lili, dengan tatapan penuh amarah, "Tidak mengerti ucapanku ya, memberikan mu kepada anak buah ku, sudah termasuk baik, jangan tidak tahu diri." Lili memegang dada nya karena kehabisan nafas. Saat melihat Leo marah, tatapan mata orang di sekitar pun berubah, menarik Lili yang sedang menangis tersedu-sedu keluar. "Bos, emosi karena seorang wanita sungguh tidak berarti, mereka adalah barang murahan, besok akan datang yang baru lagi, pasti akan kami pilih yang bisa menuruti mu." "Iya benar bos, hanya seorang perempuan, jika bos tidak suka langsung tarik keluar saja." Wanita lain yang berada di samping Leo dan melihat akhir kurang menyenangkan Lili, pun ketakutan dan menundukkan kepala. Leo tidak bersuara sedikit pun, ia langsung menarik salah satu wanita itu dan bertanya dengan cuek, "Takut?" Menghadapi tatapan Leo yang ganas, wanita ini pun ketakutan dan panik tetapi berusaha mengendalikan diri kemudian menjawab dengan jujur, "Takut." Leo bertatapan dengan nya dan merasa seperti sedang melihat wanita lain, beberapa saat kemudian, ia melepaskan wanita ini dan tertawa, "Haha, berani juga ya, tenang saja, aku akan menyayangi kalian." "Terima kasih Tuan." Meski wanita mengetahui bahwa mereka selamat dari bahaya, mereka tetap penuh waspada. Leo mengelus bahu wanita ini, kesabaran yang sungguh jarang, "Siapa nama mu?" "Thea." Wanita seperti mereka ini biasanya tidak memiliki nama, tamu senang, hari ini dia boleh bernama Thea, jika tamu tidak senang, tidak ada bedanya dengan anjing atau kucing. "Baik, asalkan kamu mengikuti ku dengan baik, aku juga akan memperlakukan mu dengan baik." Leo memegang wanita ini dengan erat. Thea memejamkan mata nya, berkata, "Tuan tenang saja, mulai hari ini Thea adalah bawahan Tuan." Beberapa pria di samping pun ikut tersenyum melihat situasi ini. Setelah itu Leo pun melepaskan tangannya, kemudian bertanya ke orang yang berdiri di depan nya, "Ndre, mana Miko?" Pria yang dipanggil Andre ini pun kaget dan mencari Miko, "Bos, rasanya tadi Miko membawa seorang wanita masuk ke toilet." "Kak Miko benar-benar hebat, sebegitu ngebet nya kah dia." Beberapa orang di belakang pun merasa demikian. "Tentu saja, ini adalah selera Kak Miko." Perasaan Leo hari ini sedang baik, tidak peduli dengan keributan yang dibuat oleh anak buah nya, "Dia sudah pergi berapa lama?" "Sekitar 1 jam." Jawab Andre yang tidak terlalu ingat. Tatapan Leo sedikit berubah, "Cari dan bawa dia kembali." "Bos, perlu panggil anak buah yang lain?" Karena raut wajah Leo tidak seperti sedang bercanda, Andre pun bertanya dengan serius. "Tidak perlu, bawa saja dulu ia kemari." Leo hanya ada kecurigaan sesaat, namun tidak pasti, berhubung ini adalah daerah kekuasaannya, Miko seharusnya tidak berani macam-macam. "Perintah bos." Kata Andre kepada Ivan, setelah Ivan mengerti ia pun langsung berjalan ke arah toilet. "Oh ya, bos, jika Yose sangat peduli dengan wanita itu, kenapa tidak biarkan kita tangkap dan tiduri wanita itu, agar Yose menjadi yang diselingkuhi? Bukan kah begitu lebih baik?" Andre tidak begitu paham dengan keputusan Leo yang mengampuni wanita musuh terbesar nya. Leo sambil memegang dada perempuan di samping nya dan berkata, "Trik kalian ini sudah kuno, mana mungkin pria seperti Yose ini akan memberi mu kesempatan, lebih baik biarkan wanita ini bersantai." Dia sebenarnya juga sangat tertarik dengan wanita yang berani bertatapan langsung dengan nya. "Jika bos menyukai nya, malam ini akan ku perintahkan wanita itu mandi dan menunggu mu di ranjang." Ucap Andre penuh inisiatif. "Tidak perlu buru-buru, aku bisa bersabar." Dalam balas dendam ini, Leo sangat menikmati saat dan proses Yose tersiksa. Andre masih bingung dan bertanya, "Bos, aku masih kurang paham." "Katakan lah." "Bos menyukai wanita itu, tapi kenapa mengantarkan asam sulfat itu, sangat disayangkan jika terjadi sesuatu pada wajah wanita itu." Ucap Andre yang merasa seorang wanita harus putih mulus. Siapa yang akan bernafsu terhadap wanita yang wajah nya rusak. Setelah mendengar kata asam sulfat, Thea pun merinding dan bersandar ke Leo, khawatir korban yang akan datang adalah diri nya sendiri. Wanita yang terus berlutut di lantai, harus sangat teliti dan waspada, bahkan bernafas pun tidak boleh terdengar keras suara nafas nya. 
已经是最新一章了
加载中